Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Happy Long Long Long Weekend, Sepak Bola Indonesia

30 Oktober 2020   14:35 Diperbarui: 30 Oktober 2020   17:06 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maskot perwakilan klub saat pembukaan Liga 1 2020. Pada Rabu malam (28/10/2020) Rapat Exco PSSI menghasilkan keputusan bahwa PSSI menunda seluruh kompetisi yakni Liga 1, 2, dan 3 pada tahun 2020 ini.| Sumber: Kompas.com/Suci Rahayu

Ya, memang ada regulasi larangan ke stadion atau berkerumun di sekitaran stadion. Namun, entah karena minim sosialisasi atau memang fanatisme yang sulit dikontrol ada saja oknum suporter yang haus tontonan sepak bola, sampai-sampai laga uji coba pun mendatangkan banyak massa.

Belum lagi hal-hal yang sulit dikontrol oleh regulasi seperti acara nonton bareng di luar stadion. Sejauh ini masih saja ada beberapa komunitas suporter klub mancanegara yang secara sembunyi-sembunyi menyediakan acara nobar.

Mungkin itu pula yang membuat kekhawatiran pihak kepolisian makin hari makin membesar dan mereka tetap mempertahankan argumentasi takkan memberi izin Liga 1 dan 2 bergulir tahun ini. Terlepas dari agenda politik seperti demonstrasi dan pilkada yang cukup menyedot atensi Polri.

Berbicara kecewa, seluruh stakeholder sepak bola tentunya kecewa dengan keputusan ini. Tak ada yang gembira. Terlebih kekecewaan stakeholder khususnya manajemen klub adalah mengapa keputusan ini tak diambil jauh-jauh hari.

Sudah berapa banyak klub yang menyatakan mengalami kerugian selama beberapa bulan terakhir ini? Sebagai sampel, klub Liga 1 saja banyak yang uring-uringan. Biaya operasional tetap jalan, namun liga tak kunjung bergulir.

Belum lagi, kembali lagi ke sponsor. Berbicara industri, bagaimana klub bisa meyakinkan sponsor untuk bertahan dan menyampaikan bahwa sepak bola nasional akan baik-baik saja tahun depan?

Andai keputusan konkret diberikan lebih awal untuk meniadakan/menggeser liga tahun 2020, maka kekecewaan klub, sponsor, dan stakeholder sepak bola lainnya tak akan berlipat ganda seperti sekarang ini. Kerugian pun bisa diminimalisir.

Happy Long Long Long Weekend

Bila para pekerja/buruh di industri lain yang masih bertahan di tengah pandemi sedang menikmati libur panjang pekan ini. Buruh eksklusif atau stakeholder sepak bola pun mendapatkan libur yang sangat panjang hingga Februari 2020.

Penulis yang juga bergelut di industri yang sama pun menyambut sedih libur panjang kali ini. Meskipun Liga 3 selalu terbelakang, klub tempat penulis bekerja juga terdampak. Tak hanya pemain, ofisial, dan buruh eksklusif lainnya di jajaran manajemen. Hubungan dengan sponsor pun ikut memburuk.

Seperti yang sudah dijelaskan di depan, saat ini industri sepak bola sedang terpuruk. Semua pelaku sepak bola sedang uring-uringan 3-4 bulan ke depan. Beberapa kolega terus bertahan hidup lewat profesi lain seperti mulai merambah bisnis kecil-kecilan, namun bagaimana dengan pemain yang keahliannya hanya bermain sepak bola?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun