Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ekspektasi yang Dibangun Darah Muda AC Milan

5 Oktober 2020   13:05 Diperbarui: 5 Oktober 2020   13:09 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemenangan 3-0 atas Spezia pada Minggu (4/20) malam WIB wajib dirayakan oleh seluruh Milanisti di dunia. Ini mungkin hanya melawan tim promosi, namun semua terjadi kala tim kehilangan Zlatan Ibrahimovic, Ante Rebic, dan Alesio Romagnoli serta pasca memainkan pertandingan berdurasi 120 menit dengan cuaca buruk di Portugal melawan Rio Ave dalam lanjutan kualifikasi Liga Europa.

Selain superioritas di atas, banyak fakta menarik lain yang kemudian menumbuhkan perspektif baru mengenai masa depan AC Milan yang kian hari kian cerah. Saat membungkam Spezia, tim besutan Stefano Pioli ini turun dengan formasi Milan U-23 alias paling muda di Italia dengan rata-rata usia 22 tahun 287 hari. Menurut Opta Paolo, skuad melawan Spezia adalah yang termuda di Serie A sejak musim 2004/05.

Hebatnya lagi, dengan tim muda tersebut Milan berhasil memenangkan tiga pertandingan mereka di awal musim 2020/21 ini tanpa kebobolan sekalipun, yaitu saat melawan Bologna (2-0), versus Crotone (0-2), dan versus Spezia (3-0). Hal tersebut membuat mereka mengulangi sejarah untuk ketiga kalinya, setelah musim 1971/72 di bawah besutan Nereo Rocco dan 1952/53 bersama Mario Sperone.

Kini Rossonerri bertengger di posisi kedua klasemen giornata ke-3, di bawah pasukan muda lainnya yang sama-sama tengah mengalami tren positif, yakni Atalanta. Dengan poin yang sama pula, sembilan. Milan hanya kalah soal produktifitas gol saja. Atalanta mencetak 13 gol dan kemasukkan 5 gol (+8), sementara Milan memasukkan 7 gol tanpa pernah kebobolan (+7).

Tentu catatan positif tersebut menjadi modal berharga jelang derbi kota Milan yang akan dihelat pada Sabtu, (17/10), pukul 23.00 WIB. Namun dibalik himpunan statistik positif, bukan tak mungkin lahir ekspektasi berlebih pada apa yang sudah berhasil direngkuh oleh skuad hijau Milan itu. Stefano Pioli pun mengamini hal itu.

"Kami tahu ada ekspektasi besar di sekitar kami sekarang, itu normal mengingat hasil yang kami capai dan prestise klub. Kami akan segera menghadapi beberapa pertandingan sulit, tetapi kami akan menghadapinya dengan antusiasme yang tepat," ungkapnya. Seperti dinukil dari Sky Sports Italia.

Positif-Negatif Jadwal Padat Bagi Pemain Muda Milan

Meskipun skuad Rossonerri sudah terlihat gemuk dan ideal, tetapi Direktur Olahraga Milan, Paolo Maldini, tak berhenti bergerak untuk melakukan negosiasi dengan para pemain potensial. Selepas merampungkan transfer Jens Petter Hauge dari FC Bodoo/Glimt FC dan meminjam Diogo Dalot dari Manchester United. Paolo terus mengalihkan fokusnya untuk merekrut bek tengah.

Bek berpengalaman yang tak terpakai Chelsea, Antonio Rudiger, dan Ozan Kabak dari Schalke menjadi target utama AC Milan di hari-hari terakhir mercato. Namun manuver klub yang berbasis di San Siro itu mendapat sedikit penentangan dari eks pemain Juventus 90-an yang kini aktif sebagai komentator, Giancarlo Marocchi.

"Saya tidak mengerti mengapa AC Milan menginginkan bek tengah. Saya akan mempertahankan [Matteo] Gabbia sebagai starter. Mainkan dia dalam 20 pertandingan dan Anda akan menemukannya bahwa Ia siap untuk tahun depan," pekik Giancarlo Marocchi kepada Sky Sports Italia.

Sudut pandang yang rasanya logis dari seorang pengamat, mengingat Ia menilai klub dari sisi eksternal yang sangat objektif. Berbeda dengan perspektif Pioli yang berada di tim. Mencari bek di mercato adalah urgensi Milan dalam mensiasati jadwal padat di tengah persoalan cedera beberapa pemain belakang Milan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun