Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Seberapa Pentingkah Media Sosial Klub?

3 Agustus 2020   15:00 Diperbarui: 3 Agustus 2020   16:43 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi media sosial | Photo by dole777 on Unsplash (Unsplash.com/@dole777)

Tak heran Persija terus stabil/cenderung naik grafiknya dalam menelurkan konten. Sebab mereka cukup produktif dengan rata-rata 5 konten per hari, memposting 4,8 jam sekali per harinya. Bentuknya pun beragam, ada foto, video, tulisan, dll.

Sebetulnya Persib pun cukup produktif, dalam urusan menghasilkan konten mereka tak kalah dari Persija. Dengan rata-rata 5 konten per hari. Namun yang membedakan engagement rate sehingga dalam dua pekan terakhir secara keseluruhan atau postingan all platform Persib terpental di posisi 9 dengan mengumpulkan 12,10% engagement rate saja bahkan di pekan kemarin Persib tak masuk 10 besar.

Hal ini senada dengan fakta yang dibeberkan socialbakers pada tahun 2014 silam, bahwa halaman facebook dengan lebih dari satu juta pengikut hanya akan mencapai rata-rata tingkat interaksi 0,28%.

Artinya, produktifitas menelurkan postingan bukanlah harga mati. Sebabnya interaksi dengan audiens/followers dibutuhkan dalam menilai kualitas aktivitas konten media sosial klub. Seperti yang diutarakan McCarthy dalam penelitiannya, ada beberapa yang membuat audiens/followers/penggemar boring. Termasuk saat menggunakan pesan promosi yang terlalu to the point.

"Menggunakan pesan promosi langsung melalui media sosial bisa menjengkelkan penggemar. Dalam konteks ini, klub direkomendasikan untuk menunjukkan atribut terkait produk melalui selebrasi pemain saat merayakan gol dengan jersi resmi bersponsor. Dengan begitu, secara tak langsung hal tersebut akan memengaruhi niat beli," tulis McCharty dalam jurnalnya (Perganas & Anagnostopoulos, 2015).

Tak hanya itu, banyak variabel lainnya agar konten medsos klub bisa produktif dalam membantu marketing klub. Salah satunya menganalisis mana konten yang memicu interaksi paling banyak audiens. Hal tersebut bisa memudahkan klub menentukan target dan strategi pemasaran di medsos.

Pada intinya, apa yang dilakukan Persija, Persebaya, PSIS, Persib, dan klub Liga 1 lainnya lewat manuver-manuver produktifitas kontennya di media sosial adalah gambaran umum bahwa medsos klub merupakan aset penting klub, branding klub, tools marketing, yang ujungnya dapat memberikan feedback bagi klub.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun