Jadi pemain bisa diberikan kesempatan untuk menyuarakan haknya dan klub wajib mendengar. Namun sama halnya seperti pihak klub, pemain juga mesti sadar jika klub tak mendapat pemasukan selama kompetisi terhenti. Semua ada jalan keluar, asal kedua belah pihak sama-sama memiliki kesadaran kolektif dan aspek saling menghormati satu sama lain.
Satu yang mesti diingat, jika pemain merasa berada di pihak korban yang dirugikan. Klub pun setara, sebab mereka juga korban dari pengentian kompetisi akibat wabah corona. Sejatinya semua di posisi korban, demikian agar semuanya memaklumi situasi darurat ini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!