Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Akumulasi Performa Positif Maung Bandung

20 Juli 2018   10:08 Diperbarui: 20 Juli 2018   10:28 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Putaran pertama kompetisi GO-JEK Liga 1 2018 hampir usai. Klasemen sementara menarasikan ketatnya persaingan tim papan atas, tengah, hingga bawah. Selisih poin di zona atas hanya 1-2 poin, hal demikian membuat pasukan Ramang (PSM Makassar, red) yang tengah memimpin klasemen tak bisa berlibur dengan tenang di paruh musim nanti.

Mereka akan terus mendapat tekanan dari Barito Putera yang berada satu strip dibawahnya, serta Madura United, Persib Bandung, Persipura, Sriwijaya, Bali United, Persela, dan Bhayangkara FC. Ditengah ketatnya persaingan di tabel juara, beberapa tim mulai oleng akibat padatnya jadwal selepas libur lebaran. Persija Jakarta dan Sriwijaya FC disinyalir tengah berada di tren negatif tersebut sehingga mereka tergoyah dari jalur kemenangan.

Kaki lincah Rico Simanjuntak mulai terlihat berat, pun dengan pemain Persija lainnya. Problem kelelahan stamina Ismed cs kedodoran sampai efektifitas gol yang dimiliki oleh Simic hilang. Selain dampak dari jadwal padat, faktor tim musafir yang terus berpindah-pindah kandang agaknya memengaruhi kondisi tim. Fakta membuktikan, Macan Kemayoran selalu loyo saat terusir dari Jakarta.

Kondisi lebih runyam dialami tim asuhan Rahmad Darmawan dan Francis Wewengkang yang kini mulai diterpa badai. Bukan saja karena faktor kelelahan. Isu renggangnya hubungan antara para pemain dan manajemen atau pendeknya problem finansial membuat fokus dari semua elemen tercerabut. Delapan pilar SFC hengkang ke klub lain di bursa transfer paruh musim ini, bahkan posisi RD sebagai pelatih kepala masih meninggalkan tanda tanya setelah pertemuan dengan direksi klub tak kunjung menemui titik terang.

Soal pemecatan pelatih, baru-baru ini  PSMS,  Mitra Kukar, dan Persipura telah lebih dulu memberhentikan pelatih kepala mereka. Itulah sepintas problematika yang dihadapi oleh tim papan atas yang tengah berebut titel Capolista (pemuncak klasemen) atau bahkan menjadi Campione d'Inverno (juara paruh musim).

Ditengah masalah demi masalah yang kian terdengar nyaring dari para rivalnya, Persib Bandung malah terus menunjukan grafik positif. Tim makin solid, mental pemain bagus, dan yang paling penting atmosfer Bobotoh terus terjaga. Soliditas tim diawali dari lini belakang, baru kebobolan 11 gol dari 15 laga merupakan bukti bahwa sentuhan pelatih Mario Gomez mulai terasa. Kini Persib menempati urutan pertama sebagai tim paling sedikit kemasukan. Dibawahnya ada Perseru Serui (12 kemasukan dari 16 laga) dan Bali United (16 kemasukan dari 16 laga).

Peran Gomez dalam hal memperbaiki pertahanan tak lepas dari perombakan besar-besaran dengan mengubah 75 persen komposisi empat bek andalan di awal musim. Ia mencoret bek lama seperti duet klasik Vladimir Vujovic-Achmad Jufriyanto, hingga memarkir bek kiri senior Tony Sucipto. Musim ini yang tersisa dan masih mendapat menit bermain hanyalah Supardi Nasir dan Henhen Herdiana. Itupun didapat secara bergantian, baik rotasi antara keduanya. Maupun diganti dengan pemain baru pilihan Gomez, diantaranya: Indra Mustafa atau Al Amin Syukur Fisabilillah.

Sebagai gantinya, duet Victor Igbonefo dengan Bojan Malisic serta permainan proaktif Ardi Idrus di pos bek kiri membuat tim ini makin sulit ditembus. Kehadiran Bojan seorang pun membuat lini serang tim lawan seolah menemui batu karang yang besar. Hal tersebut terlihat diawal musim dan beberapa pertandingan Persib tanpa Igbonefo yang absen. Bojan yang menjabat wakil kapten di tim ini selalu siap berduet dengan siapapun. Wildansyah, Fisabilillah, atau pemain yang masih hijau seperti Indra Mustafa.

Perlakuan sama didapat penjaga gawang Persib. Tak ada rumus senior/junior. Prinsipnya mereka yang siap akan mendapatkan tiket starter. Muhammad Natshir sejauh ini menjadi pilihan utama, menyingkirkan kiper kawakan I Made Wirawan yang pada musim sebelumnya mendapat menit bermain paling banyak di posisi ini.

Mereview lini pertahanan saja kurang lengkap rasanya. Karena sedikit banyak sektor lainnya pun berpengaruh mengangkat Persib ke papan atas klasemen sementara. Posisi gelandang contohnya, Dedi Kusnandar menjelma menjadi Toni Kroos-nya Persib dibawah naungan strategi Gomez. Ia kerap disandingkan dengan Inkyun Oh yang dalam istilah sepakbola Italia Inkyun memerankan Mezz'ala (Gelandang dengan kemampuan ofensif).

Artinya, Dedi Kusnandar bertugas sebagai jangkar dan penyambung antara lini belakang dengan lini serang seorang diri. Peran di posisi ini sangat vital, musim sebelumnya ada nama Kim Kurniawan di wilayah tersebut, namun cedera panjang membuat Kim tak masuk skenario Gomez. Alih-alih memainkan Hariono yang lebih senior dan teruji, Gomez malah memilih seorang Dedi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun