Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mencari Formula Tim Terbaik dan Hak Bobotoh yang Wajib Dipenuhi Mario Gomez

13 Januari 2018   09:17 Diperbarui: 13 Januari 2018   17:22 1438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: bola.kompas.com

Semenjak Konate Makan pergi meninggalkan Persib. Siapapun playmaker yang datang ke Persib tidak pernah bisa lepas dari pemain asal Mali ini. Betapa tidak, Konate sudah memiliki tempat khusus di hati Bobotoh Persib. Ia sempat mengantarkan Maung Bandung merebut kembali takhta tertinggi sepak bola Indonesia. Bukan sekadar meraih trofi, tapi Konate bisa dibilang sebagai aktor utama.

Kehadiran Konate di Bandung awalnya hanya sebagian dari syarat menyelesaikan transfer striker Coulibaly Djibril. Seperti diketahui bersama, Konate tercantum dalam kesepakatan transfer ini. Coulibaly datang sebagai topskor tim Barito Putra. Namun, alih-alih Coulibaly yang bersinar, Konate merebut atensi Bobotoh dengan bermain apik disetiap pertandingan. Sedangkan, Djibril Coulibaly sendiri harus rela duduk dibangku cadangan karena cedera yang terus membungkamnya.

Setelah mengukir kisah manis di tahun 2014 Konate memutuskan untuk hengkang dari Persib. Karena tidak ada kepastian soal kompetisi saat itu. Ia bergabung dengan T-Team Malaysia yang sempat ditukangi pelatih kawakan asal Indonesia, Rahmad Darmawan. Setiap Persib belanja playmaker, selalu ada saja yang menetapkan spesifikasi Konate. Seolah mereka tak layak jika tidak memenuhi standarisasi skillMakan Konate.

Marcos Flores, Robertino Pugliara, dan yang paling baru In Kyun yang menjadi korban bayang-bayang pemain yang saat ini memutuskan membela Sriwijaya FC bersama pelatihnya Rachmad Darmawan. Marcos Flores dari segi umpan tentu saja setara dengan Konate, namun dari pergerakan dan kelincahannya jauh diluar ekspetasi. Pugliara malah berbanding terbalik dengan Flores, segi kelincahan boleh saja nyaris setara dengan Konate namun umpan, pengambilan keputusan, dan skill driblingnya masih dibawah Konate.

Kini, In Kyun yang harus mengemban bayang-bayang Konate. Penulis rasa In Kyun lebih berat daripada Flores dan Pugliara mengingat jika Konate tampil apik bersama Laskar Wong Kito musim ini. Bayangan Konate dipastikan akan semakin tumbuh besar.

Mencari Opsi Kedua Target Man

Meski manajemen mengisyaratkan aktivitas transfer pemain Persib telah usai. Namun, dengan cederanya Ezechiel mungkin saja pelatih Mario Gomez meminta tambahan pemain untuk melapis striker asal Chad ini.

Berbicara kedalaman tim, lini depan rasa-rasanya hampir mendekati kata ideal. Mengacu disana sudah ada Tantan Dzalika dan Airlangga Sucipto. Akan tetapi, tanpa mengurangi rasa kepercayaan terhadap kualitas keduanya. Persib butuh pemain lokal lain untuk menambal posisi Eze yang ditinggalkan saat cedera. Airlangga pernah menjadi target man, pun dengan Tantan. Namun posisi natural keduanya merupakan penyerang sayap. Terlebih lagi Tantan diusia senjanya mulai rawan terkena cedera.

Keberadaan Patrice Wanggai sempat membuat kita terkejut. Namun, ternyata Mario Gomez tengah menyiapkan opsi kedua target man Persib jika akhirnya Eze sedang mengalami cedera. Sayang, Wanggai memutuskan pergi dengan alasan belum berjodoh. Padahal Ia bisa saja dipoles menjadi target man handal oleh Gomez, mengingat pada usianya yang masih bisa dikembangkan.

Sebelumnya, terdaftar nama Sergio van Dijk yang tersisa. Namun nampaknya SvD tidak masuk dalam rencana Mario Gomez pun dengan Rafa Maitimo. Keduanya, sempat mengemban tugas target man dimusim lalu.

Spaso juga sempat dikaitkan segera kembali ke Persib setelah tidak memperpanjang kontraknya bersama tim jawara Liga 1 musim 2017, Bhayangkara FC. Namun kemudian, pemain naturalisasi ini lebih memilih menggantikan pos yang ditinggal Sylviano Comvalius di Bali United. Ada pertimbangan lain mungkin dari pihak Spaso dan manajemen Persib. Kedua kemungkinan tersebut tidak lain dan tidak bukan soal ketakutan Spaso menjadi pilihan kedua setelah Eze. Mengingat Spaso sangat membutuhkan menit bermain untuk pergi ke Asian Games 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun