Mohon tunggu...
GILANG 11
GILANG 11 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Peduli Bangsa

Tidak ada kata untuk terlambat dalam menuntut ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Santri adalah Generasi Terbaik Umat Islam

21 Oktober 2021   10:17 Diperbarui: 21 Oktober 2021   10:28 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menjadi santri adalah sebuah berkah yang tidak tertandingi, karena mengapa? Karena menjadi sebuah santri adalah pilihan yang dipilih oleh allah SWT yang akan dituju menjadi generasi-generasi kuat yang akan membela agamanya dan juga menjadi sebuah santri adalah sebuah keberkahan karena tidak setiap orang bisa menjadi santri dikarenakan kurangnya dukungan keluarga atau kurangnya perekonomian suatu keluarga tersebut dan ketidakmaunya seorang anak.Menjadi sebuah santri tidaklah mudah harus melewati rintangan-rintangan atau tantangan-tantangan yang akan di hadapinya, untuk menjadi generasi yang taat, sholeh/sholeha yang berjiwa santri.

Ada sebuah pepatah mengatakan "Lambat terbabat, Malas tertindas, Berhenti mati". Begitulah pemuda/pemudi berjiwa santri, yang diperuntukan untuk belajar menjadi generasi muslim yang hebat. Namun, tidak semua santri memiliki akhlak yang sesuai pada ekspetasi pada umumnya. Maka dari untuk mengatasi masalah ini diperlukan hayatan atau bimbingan yang diperlukan oleh santri. Bentuk bimbingan tersebut didapatkan oleh santri pondok pesantren melalui penghayatan adab dan juga akhlak yang di internalisasikan kepada kepribadian santri oleh kiai dan juga para mualim yang bertempat tinggal di pondok pesantren tersebut. Santri yang memiliki akhlak serta adab yang baik maka kemudian menjadi tongga atau pionir pemuda bangsa yang akan membangun kepribadian bangsa yang baik dan juga beradab.

Pondok pesantren bisa juga disebut sebagai lembaga Pendidikan agama islam yang bersistem asrama berasaskan "berdiri diatas dan untuk semua golongan" dengan motto berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berfikiran bebas. Pondok pesantren yang ada pada dalam lingkup Indonesia bermacam-macam sistem pembelajarannya tetapi memilki tujuan yang sama yaitu mencetak generasi pemuda-pemudi bangsa yang berjiwa santri dan menaati aturan bangsa serta melakukan kegiatan sehari-hari berdasarkan al-quran dan hadist.

Menjadi santri itu ada kalanya menyenangkan dan ada juga menyusahkan karena setiap santri pasti ada yang nakal dan ada juga yang baik seperti apabila masih menjadi kelas satu mts itu pasti menjadi bahan pesuruh oleh kakak tingkatnya, itu salah satu contoh hal yang menyusahkan pada santri.

Hal yang menyenangkan apabila menjadi kakak kelas dia seperti penguasa di pondok tersebut, itu salah satu contoh hal menyenangkan pada santri. Tetapi itu juga bisa disebut penindasan kepada adik kelas, karena kebiasan ini tidak bisa dihilangkan atau kebiasaan ini menjadi kebudayaan bagi seluruh pondok pesantren.

Adapun ciri-ciri santri dari kelas satu hingga kelas enam: Kelas  satu juga bisa disebut dengan anak baru atau santri yang baru lulus SD/MI yang masuk ke pondok pesantren, itu masa-masa santri yang masih lugu/ tidak tahu tentang apa itu pondok pesantren.

Kelas dua adalah masa ketika santri baru menuju santri lama disitu para santri dikelas dua tersebut mulai terpengaruh kenakalan kakak kelasnya atau juga masa dimana santri tersebut mulai mencoba semua hal yang dia ketahui.kelas tiga dimana pada masa tersebut santri mengalami masa pubertas atau masa perkembangan dimana para santri tersebut membuat kenakalan, membuat keributan dan lain-lain.

Kelas empat dimana para santri yang dulunya dia membuat keributan dan semacam hal yang lain, pada masa ini dia mulai sadar "apa gunanya saya membuat keributan atau kenakalan" disitu dia mulai sadar bahwa membuat kenakalan tidak untung baginya malah menjadi masalah bagi dia sendiri dan disitu juga dia di tempatkan menjadi penjaga kamar atau bisa disebut dengan Mudabbir.

Kelas lima dimana pada masa tersebut ia akan menjadi pengurus dipondoknya tersebut atau organisasi yang ada pada pondok tersebut, didalam organisasi tersebut ada beberapa macam bagian seperti bagian keamanan, bagian ta'lim dan ta'mir, bagian Bahasa, bagian kebersihan dan banyak lagi bagian-bagian lainnya. Kelas enam dimana dimasa tersebut dia seperti penguasa pondok atau bisa disebut juga dengan kakak tingkat paling tinggi dan pada masa kelas enam tersebut para santri yang menempati dikelas tersebut dia akan memiliki suatu nama kebanggan, logo kebanggan, dan moto kebanggan.

Berbicara tentang hubungan santri dan bangsa, maka sejatinya memiliki hubungan yang sangat unik. Bahkan sejak zaman perjuangan kemerdekaan bangsa, santri memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga kedaulatan bangsa. Salah satunya adalah melalui revolusi jihad tanggal 22 oktober yang dipelopori oleh KH. Hasyim Asy'ari sebagai seorang kyai. Melalui revolusi jihad tersebut, maka semangat perjuangan para santri dalam menjaga keutuhan NKRI akan selalu membara bahkan sampai saat ini. Maka setiap tanggal 22 oktober dirayakan/diselanggarakan hari santri nasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun