Resap, dekap, tangkap pekatnya semilir yang takkan bisa kau sekap
Di senja, di hari, pun di dini rasi gemintang takkan mampu kau tentang
Seberapapun aku pergi
Hiduplah agar ku pulang
Tak bisakah kau memelukku barang sekejap?
Wahai, matilah andai ku dikekang
Aku harus terus berlari agar menjadi aku
Berdiri,
Undang sekali lagi
Jangan menjemputku!Â
Panggil sekali lagi
Tuntun selangkah lagi
Lekas kunci ikrarku dengan baramu
Engkaulah hambaku, Api..
Hidupmu takdirku
Letupmu lantunku
Matimu embusku
Di kala yang seharusnya
Di waktu yang sepantasnya
Jika kau ingin
Sebab ku angin
.
Subuh Sukabumi, gijenal
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!