Putri kelana menunduk lagi
Lihatlah, gadis lain turun dari kencana besi
Beralas lembut bantalan kursi
Gadis itu bermata dingin
Lenggak-lenggok lewati manusia penegak leher, penyusu topik
Tapi sayang ia kurang meriah
Sepatunya kurang kuning
Bibirnya kurang merah
Atau rambutnya yang kurang merekah
Masih banyak yang lebih meriah
Putri kelana menunduk lagi
Melihat sepatu enam tahun lalu yang lupa disemir
Tak sempat jumpa kawan
Menenggak ludah
Melihat cekat-cekit pasang sepatu berjalan
BerkilauanÂ
Menenggak ludah
Melihat banyak jamuan bernama kepanjangan
Sukar dilafal
Kapan ia boleh makan?
Tak mungkin ia makan
Menunduk lagi
Bersantap sadar diri
Lelaki pemuja logam melirik sinis
Ibu tua pemuja batu berbisik-bisik, menyungging bibir
Ada yang tersesat di habitat mereka
Lalu putri pergi, berkelana lagi..
Menjemput nikmat dua perak dari tuan,
Jasa payungnya tadi
Hujan juli 2015, gijenal