Mohon tunggu...
Gigih Prayitno
Gigih Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Masih belajar agar dapat menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Nyaris Tenggelam, Musik Awal 2000-an Populer Kembali

3 Februari 2020   20:06 Diperbarui: 5 Februari 2020   12:27 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dodi dan Andika Kangen Band | Kompas.com/Andrea Lukas

Pada masa jaya-jaya musik melayu, banyak yang menganggap aliran musik ini adalah jenis musik banci, tidak gahar dan keren sama sekali. 

Sepertinya di waktu itu banyak yang menipu diri mereka sendiri karena ikut-ikut gengsi. Buktinya, setelah 20 tahun hadir, lagu-lagu dari band yang kebanyakan melayu ini masih familiar di telinga mereka yang sudah tak lagi muda.

Bila dahulu mereka malu-malu dan merahasiakan bahwa menyukai lagu melayu, dengan keadaan saat ini sepertinya sudah banyak yang tidak perduli.  Mereka lebih memilih untuk terhanyut dalam kenangan sembari berdendang dan bergoyang.

Dengan dentuman bas dan drum yang khas awal 2000an, mereka yang lelah dengan kesibukan pekerjaan memilih untuk bersenang-senang dengan kenangan di masa silam. 

Menjadi Diri Sendiri, Identitas Bangsa

Tentu saja hal ini bukan menjadi sesuatu yang negatif, bagaimana orang memilih bersenangan tanpa peduli jenis musik yang dimainkan. Jenis-jenis musik seperti melayu, dangdut, campur sari sudah menjadi identitas bangsa yang terikat kuat.

Mau disangkal atau tidak, hampir 80 persen orang Indonesia pasti pernah mendengar salah satu dari jenis genre musik tersebut. Tentu varian jenis musik dan penikmatnya tak utuh menjadikan Indonesia seragam, justru dalam keberagaman dan goyangan menjadi satu identitas kita sebagai orang Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun