Mohon tunggu...
Gigih Prayitno
Gigih Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Masih belajar agar dapat menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memeluk Papua Lebih Erat

22 Agustus 2019   16:36 Diperbarui: 22 Agustus 2019   16:40 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Massa Papua di Jakarta | Twitter/febrofirdaus 

Hingga pada kepemimpinan Joko Widodo saja pembangunan di Papua terjadi perubahan secara signifikan, namun hal itu tidak serta-merta menaikkan kualitas hidup orang Papua itu sendiri.

Yang dilakukan oleh Jokowi baru sebatas memperhatikan infrastruktur adalah yang baik namun sebenarnya tidak berpengaruh secara signifikan pada penduduk Papua, lebih dari itu, pemerintah seharusnya mengenal lebih dekat Papua dengan hati, tidak sekadar tentang pembangunan.

Proses pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah sebaiknya akan terus berjalan dibarengi dengan penerimaan orang Papua menjadi bagian dari negara dengan hati, selama ini kita tahu Freeport tambang terbesar di Indonesia berada di Papua, namun orang Papua sendiri merasa ketiadaan "tangan" pemerintah untuk turun tangan mengurusi masalah yang dihadapi oleh orang Papua.

Sudah saatnya pemerintah mendengarkan suara orang Papua sendiri yang sudah lama terasa terabaikan, tidak melakukan apa yang dipandang benar oleh pemerintah melainkan melakukan apan yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat pemerintah.

Tidak hanya pemerintah, kita, individu yang menjadi bagian dari Indonesia, yang juga terdapat orang Papua di dalamnya juga turut serta meredam konflik yang mendasar pada isu diskriminasi ini. Ras Melanesia memang memiliki perbedaan yang mencolok dibandingkan dengan suku-suku lainnya, namun tidak serta merta kita harus membuat jarak pemisah yang saat ini menjadi jurang yang dalam dan panjang.

Sekali lagi, baik Melayu, Minang, Batak, Bugis, Dayak Jawa, hingga Melanesia atau apapun suku ras yang ada di Indonesia merupakan bagian dari Indonesia. Sudah merdeka selama 74 tahun seharusnya kita seudah selesai dengan sikap rasis dan diskriminasi untuk mereka yang dianggap berbeda.

Ras merupakan identitas yang sudah ada sejak lahir dan tidak bisa dirubah, namun tindakan diskriminasi adalah sesuatu yang lahir dari pola pikir dan hal tersebut bisa kita singkirkan.

Sekarang waktunya untuk mengambil langkah untuk mengenal dan memeluk Papua lebih erat hingga kita bisa berjalan bersama untuk mencapai sebuah tujuan negara dengan tingkat kesejahteraan dan keamanan yang merata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun