Mohon tunggu...
GNathalieL
GNathalieL Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa

kita adalah korban sekaligus pelaku dari lingkungan kita

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review "Kiki's Delivery Service": Menangkap Gambaran Kota bagi Anak 13 Tahun dan Tentang Bakat

20 November 2021   11:22 Diperbarui: 20 November 2021   11:46 1830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiki's Delivery Service- Studio Ghibli 1989

Karya lainnya dari tangan-tangan artist studio ghibli. Kiki delivery, film animasi ini dibuat pada tahun 1989. Akhir-akhr ini aku sangat tertarik untuk 'berpetualang' bersama film-film yang dibuat studio yang satu ini. Mereka selalu menghasilkan karya otentik dengan ciri khas yang hadir di setiap filmnya. Karya yang dibuat degan hati, demi menghidupkan imajinasi dan impian.

Kiki delivery berkisah tentang petualangan gadis berusia tiga belas tahun, untuk pertama kalinya menghadapi kehidupan sesungguhnya. Kiki yang tinggal di rumah cantik di pedesaan mengikuti sebuah adat tua bagi seorang penyihir, di usia tiga belas tahun pergi mencari kotanya sendiri untuk menempatkan dirinya di masyarakat. menggunakan kemampuan khususnya untuk menghidupi diri. Seperti yang dilakukan ibunya yang kini menjadi seorang pembuat ramuan, atau seperti penyihir lainnya yang ia temui dalam perjalanan yang menjalani usaha fortune teller di kotanya. Semua berdasarkan spesialitas yang dimiliki masing-masing penyihir.

Film ini dengan baik menggambarkan sosok kiki sebagai penyihir sederhana namun penuh energi. Terlihat ceroboh tapi punya kemandirian dan etos kerja yang baik di usianya. Film ini juga dengan baik menggambarkan situasi kota besar di sudut pandang pendatang yang masih muda ini. Kiki yang awalnya penuh antusias menyambut petualangan barunya, kemudian memahami bahwa kota besar adalah tempat yang tak terduga. Sibuk, ramai, dan ada banyak variasi orang yang bisa ditemui. Orang-orang bisa jadi sibuk dengan urusannya, sehingga tak punya kesempatan memberi perhatian pada orang lain. menimbulkan rasa cemas bahwa di kota yang besar ini dia tidak akan diterima. Namun, bukan berarti orang-orang yang mau berbaik hati padanya tidak akan pernah ia temui.

Dimulai dari seorang pembuat roti di toko roti kecil dekat laut, memberinya ruangan untuk menetap. Seorang nenek yang baik hati, seorang artist yang tinggal seorang diri di pondok di hutan, dan bahkan ia mendapat seorang teman di kota besar ini. Kiki yang awalnya penuh keraguan perlahan membangun rasa percaya dirinya untuk menjalani keseharian di kota.

Bukan hanya karena oleh takdir ia dipertemukan orang-orang yang berbaik hati, ia dapat bertahan, namun pula karena karakternya sendiri. Meski masih muda, kiki menunjukkan sifat-sifat yang mendukung untuknya bertahan di kota besar. Ia tahu harus berbuat apa. Ia menerima kebaikan dari orang lain, tapi juga tahu cara untuk berterima kasih. Meskipun pula awalnya tidak seperti ibunya atau penyihir lainnya yang segera menyadari spesialitas tertentu untuk digunakan bekerja, namun ia cepat tanggap. Menggunakan kemampuan terbangnya, yang merupakan kemampuan dasar bagi semua penyihir, untuk dimanfaatkan. Di hari keduanya di kota, ia memutuskan untuk membuka usaha delivery sembari membantu di toko roti.

Ghibli tidak hanya memasukkan pesan tentang menemui orang-orang baik, atau kemampuan bertahan dan beradaptasi. Dalam film ini juga disertakan pandangan tentang bakat. Setelah melewati krisis rasa diterima, selanjutnya kiki melewati krisis ketika tiba-tiba kemampuan sihirnya melemah. Tiba-tiba ia tidak bisa menggunakan sapunya untuk terbang, memunculkan ketakutan bahwa tak ada yang bisa ia lakukan lagi. disaat ini, peran artist muda tadi jadi besar. Ketika ia datang di situasi sulitnya dan menawarkan 'break' sementara, mengajak kiki mengunjungi pondoknya.

Pesan tentang bakat diberikan saat itu. Dengan statement bahwa bakat apapun, seperti bakat melukis, terbang, ataupun membuat roti adalah sesuatu yang diberikan sebagai hadiah tapi bisa menjadi kesulitan juga. Ada kalanya seorang artist kehilangan kemampuannya untuk melakukan kebisaannya. Dan itu hal yang bisa dialami siapapun. Saat itu terjadi, tidak apa-apa untuk berhenti sementara, dan jangan cemas. Karena pasti suatu saat datang momennya keinginan dan kemampuan itu kembali.

Semua pesan tersebut disampaikan dengan cara yang ringan. Dan bukan hal yang tak diketahui lagi bahwa tidak hanya jalan ceritanya saja yang dapat dinikmati dalam karya studio ghibli ini. Kita juga disuguhi setting yang indah melalui kemampuan menggambar dengan detail. Kadang heran bagaimana semua itu mesti digambar manual dengan tangan. Tapi itulah yang membuat suatu karya menjadi 'worth it'. Setting kota pinggir laut di daerah eropa, dengan jalanan berbata sempitnya. Toko roti berpemandangan laut, rumah klasik, dengan banyak bunga, dan interior dipenuhi barang klasik, tempat tinggal seorang nenek dengan pelayan tua. Serta masih banyak lagi. dengan ini bagiku, ghibli mampu menghidupkan sebuah jaman, sebuah fantasi, impian masa kecil, dengan cara yang paling memuaskan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun