Mohon tunggu...
GNathalieL
GNathalieL Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa

kita adalah korban sekaligus pelaku dari lingkungan kita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Opini: Pradugaku tentang Mengapa Hidup Terasa Begitu Sulit bagi Kaum Muda Saat Ini

7 September 2020   16:17 Diperbarui: 7 September 2020   16:21 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Entah hanya aku atau memang depression is on the air these days. Semakin lama tekanan semakin berat di udara. Makanya semua orang makin menunduk, terlalu takut menengadah. Distraksi semakin banyak tersedia. Jiwa-jiwa kabur makin diberi makan. 

Dulu, ketika bentuk-bentuk pelarian tidak selazim sekarang. Orang-orang dipaksa untuk menghadapi realita di depan wajahnya. Mentalitas surviving digempur setiap saat.

Apa yang terdepan di kesadarannya adalah dealing with today and what in front of my face. Tampaknya seperti tak diberi ruang untuk menghadap arah lain. tapi itu hanya berarti lingkungan menyetingmu untuk maju.

Seperti menggiring bola, bila belakang dan samping-sampingmu menutup jalan, tak ada pilihan lain. seberapapun membuat khawatirnya, atau ngeri untuk melangkah. Tapi itu realitanya, dibuat nekat untuk maju, sampai jadi terbiasa. Sampai tubuhmu beradaptasi dan terbiasa untuk dealing life.

Aku tahu kehidupan makin kesini bertambah ritmik. A lot of things happens, a lot of things to deal with. Artinya tubuhmu lebih dituntut lagi untuk jadi lebih fleksibel menghadapi kemungkinan. 

Demikian harapannya di masa yang sekarang, manusia makin memiliki kualitas, dari produk kehidupan masa lampau yang membawa masa ini pada setahap lebih tinggi dan menantang.

Kemampuan manusia diharapkan pula naik satu tingkat dalam kemampuan adaptasinya. Sehingga grafiknya akan naik, antara level tuntutan dan level adaptasi. Namun entah kenapa, yang kurasa we are struggling to crawling up. 

Seperti di masa ini, kenaikannya berjalan dengan lebih lambat dibanding waktu-waktu yang lalu. Seperti ada inhibition yang tak terlihat, melawan dan menekan grafiknya. Terutamanya generasi ini, mereka yang memegang julukan muda di masa ini, terlihat sangat lambat untuk naik. 

Aku tak berkata tentang adaptasi informasi, teknologi, kompetensi dan sebagainya. Tapi tentang kualitas diri, adaptasi mendasar, yang berpengaruh langsung pada kualitas dan kepuasan hidup maupu kesehatan mental. Dan juga pada aspek-aspek lainnya walau tak kasat terlihat.

Tampaknya aku punya asumsi pelakunya. Kenapa kita jadi begitu rapuh dan tidak mantap. Apa itu inhibitor yang mengambil peran menekan kemampuan adaptasi generasi ini. 

Bagiku, ini karena kerannya sudah dibuka, tembok penggiring dilemahkan, sehingga kita mudah untuk menembusnya. Di masa ini, dealing with reality tidak lagi jadi tokoh utama, yang menyita fokus dan energi kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun