Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Orba Hater

23 Juni 2016   20:12 Diperbarui: 24 Juni 2016   06:29 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam sebuah salat Jumat seorang khatib dengan berapi-api menjelaskan betapa jahat dan nistanya pemimpin orde baru, Soeharto.

"Di masa itu tak ada kebebasan berpendapat. Hak asasi masyarakat dipasung, bahkan beribadah pun masyarakat merasa was-was. Karena Soeharto yang diktator itu menyebar intelnya di semua tempat.Salah omong sedikit saja bisa jadi keesokan harinya ia dijemput paksa oleh tentara dan mungkin tidak bisa kembali lagi pada keluarganya. Maka dakwah pun tak bisa berkembang seperti sekarang…"

Seorang bapak tua beruban dan berjenggot tiba-tiba terbatuk-batuk, menunduk, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Aku yang duduk berjarak sekitar tiga orang di sebelah kirinya melihatnya seperti menahan geli dan ingin sekali tertawa. Beberapa kali pipinya sampai menggembung seperti balon.

Jelas aku penasaran. Tanpa sengaja aku mengamati dinding di dekatnya. Aha, tentu saja! Ia kebetulan duduk di ujung shaf, menempel tembok. Dan tembok di sisinya itu kebetulan tempat terpasangnya prasasti marmer bertuliskan:

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA MASJID INI DIBANGUN OLEH DAN MERUPAKAN SUMBANGAN DARI YAYASAN AMAL BAKTI MUSLIM PANCASILA.

Dan di bagian kanan bawah prasasti itu terukir tanda tangan ketua umum Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila itu. Soeharto namanya.

Khatibnya masih muda. Jadi, aku maklumi saja. Mungkin banyak membaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun