Mohon tunggu...
Anggiani Wisda
Anggiani Wisda Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya membagikan apa yang saya baca, saya tonton, dan saya lihat, yang menginspirasi saya, sehingga dapat dibaca dan menginspirasi kembali. Sebab hal baik, tentu saja harus diteruskan secara estafet. 😉

Everything You Can Imagine Is REAL!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tren 2021: Kerja! Kerja! Kerja!

7 Januari 2021   00:00 Diperbarui: 7 Januari 2021   00:10 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apalagi yang diharapkan akan trending di 2021 selain Kerja! Kerja! Kerja!? Mau cari tren 2021 apa? tanaman hias? Atau busana? Tren masker yang kekinian dan paling ampuh menangkal virus? Jasa curhat via telepon dengan tarif per menit aja Jonathan? Atau Jasa perangkai kata-kata yang naik daun sejak beberapa tahun kemarin ala Zarry Hendrik? Hmm, atau make over kamar tidur biar jadi kamar multifungsi ala Arrofi Ramadhan yang aestetik karena akan dibuat tidur sambil kerja, eh kerja sambil tidur, eh?

Banyak sekali muncul macam-macam aksi 'kerja' baru dari kalangan milenials terutama pada tahun-tahun belakangan ini. Di antara keluhan pemecatan dan PHK dimana-mana yang dilakukan perusahaan yang kurang ajek secara keuangan. Ini bukti keren kalau ternyata otak-otak kita sebagai manusia bekerja super cepat ketika dalam situasi terjepit. Kayak tiba-tiba bisa banget jadi pelari karena di belakang ada anjing besar yang lagi ngejar. Hhehe. Ya meskipun ada juga di antaranya yang mencari jalan pintas karena otak nggak dapat solusi, seperti curanmor dimana-mana, pencurian kian marak, jalan malam-malam mulai nggak aman dari begal.

Tapi jujur melihat perkembangan sumber daya manusia akhir-akhir ini di republik kita suka bikin takjub bukan main lohh... Kerja di rumah seperti membuat otak berhenti menghitung delapan jam kerja yang seperti kerangkeng penjara yang terpaksa mereka hitung seperti membalikkan jam pasir yang terasa lama, hidup hanya untuk akhir pekan, bahkan keluhan tentang lingkungan dan sederet rutinitas menyebalkan pekerjaan yang dulunya sering berkeliaran di sosial media kini musnah. Ini seperti perubahan yang benar-benar patut untuk dibanggakan.

Pak Jokowi sebagai presiden Republik kita sepertinya memang benar-benar kejawen, percaya kata nenek kalau omongan itu doa guys, makanya semboyannya yang Kerja! Kerja! Kerja! ini dapat respon dan sambutan hangat dari alam semesta untuk ikut membantu mewujudkan doa dalam setiap kata-katanya. Oh God, rasanya ingin teriak dan mengucapkan syukur. Titik ini mungkin adalah titik awal untuk kita bisa kembali berfikir dan menata ulang karir yang sudah kita jalani dengan nyaman. Tidak gampang memang untuk keluar dari zona ini, tapi buktinya banyak loh dari keseluruhan penduduk republik ini yang mampu survive ya kan?

Beberapa waktu yang lalu, eh sudah cukup lama sih saya sempat menyimak kuliah umum dari bu menteri keuangan kita Bu Sri Mulyani Indrawati di UGM dari Youtube yang menceritakan pengalamannya ketika sempat menimba ilmu di Amerika. 

"Apa sih yang membedakan kita dengan mereka, sampai-sampai mereka disebut negara maju sedangkan kita negara berkembang, wong kita sama-sama makan nasi, bedanya adalah mereka disana kerja biasa saja, asetnya yang kerja keras, beda dengan kita di republik ini, orangnya yang kerja keras, asetnya tidur." Kurang lebih sedikit kutipannya. Sehingga pada saat pandemi seperti ini mayoritas dari masyarakat di republik ini kalang kabut dan kebingungan karena terbiasa menggunakan tenaga untuk bekerja keras.

So, mengawali tahun ini saya pikir tren 2021 kita akan tetap menjadi penduduk republik yang akan terus kerja! kerja! kerja! Hanya saja mulai bergeser dari pekerjaan yang sifatnya hanya 'memeras tenaga saja' menjadi pekerja yang menggunakan sepenuhnya energi dan akal serta hati untuk memutar otak dan membiarkan aset mereka yang bertumbuh pesat, bekerja, dan pemiliknya bisa tetap jadi kaum rebahan. Hhhehe

Semangat teman-teman, setiap permasalahan pasti memberikan pelajaran berharga. Kecanggihan internet hari ini bisa mengajak kita vacation kemanapun kita mau, jadi nggak perlu deh drama meratapi pandemi dan nekat terus jadi kaum rebahan padahal aset masih belum kerja keras. Bikin aset kita kerja keras dulu baru boleh deh jadi kaum rebahan, mau sampe kakek-kakek juga boleh.

Apa sih aset paling dahsyat yang sudah Allah kasih ke kita? Yap bener banget, otak kita adalah aset paling berharga, bentuk investasi paling mengagumkan yang nggak ada duanya. Ketika aset sudah bekerja secara sistematis dan nggak mengeluh soal beradaptasi, pasti deh yang namanya uang juga akan datang sendiri mengikuti dan sejalan dengan perkembangan aset kita. Tren 2021, yuk Kerja! Kerja! Kerja! (Titik dua bintang).Ang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun