Solidaritas Kemanusiaan

Ditengah pandemic Covid-19, sekali lagi solidaritas kemanusiaan kembali dipanggungkan oleh masyarakat Indonesia. Semua bergerak, tidak ada lagi warna-warna dan kelompok. Hanya ada satu tujuan untuk bersama-sama membantu masyarakat yang membutuhkan melalui caranya masing-masing.  Masyarakat menyebar virus solidaritas dan membangun rasa kemanusiaan diantara sesama. 

Mulai dari warga yang membagikan masker gratis, makanan, sembako hingga aneka kebutuhan sehari-hari yang sengaja di pajang agar bisa diambil masyarakat yang membutuhkan.  Menjadi penanda alahkah indahnya  kerukunan dan kebersamaan masyarakat kita ditengah pandemi. Kalau prilaku ini tetap awet hingga pandemi berakhir tentu social walfare tidak sulit diwujudkan. Ya ..negara kesejahteraan..yang lama kita dambakan.

Ratusan guru swasta yang ada di Sekolah Muhammadiyah salah satu contohnya, menjelang idul fitri mereka mendapatkan bantuan dari Lazizmu melalui Lazimu Bhakti bagi guru, sebuah program yang dikhususkan memang untuk para guru. "Bukan hanya untuk saja tetapi penjaga sekolah atau marbot masjid yang ada disekolah Muhammadiyah," ujar Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Blora.

Bagi Lazizmu sendiri sejak pandemi Corona melanda, telah bergerak bersama mulai dari menerjunkan relawan hingga bantuan sosial langsung kepada masyarakat terdampat secara kontinyu.  Salah satu program menghadapi tanggap darurat ini adalah ketahanan pangan melalui pembagian paket sembako.

Menurutnya, Muhammadiyah sudah mengintruksikan agar seluruh komponen mulai dari ortom, cabang dan ranting, amal usaha (AUM), kantor cabang Lazizmu serta Muhammadiyah Disaster Managemen Center (MDMC) se-Kabupaten Blora berpartisipasi aktif dalam penangganan darurat bencana Covid-19, khususnya di Kabupaten Blora.

Sebuah bencana dimanapun memang selalu memunculkan rasa empati dan kebersamaan, tetapi yang paling nyata sejatinya adalah tindakan nyata dan keteladanan untuk memberikan contoh dan empati bagi masyarakat. Solidaritas bersama memang harus selalu ditumbuhkan apalagi melihat situasi saat ini.

Semangat solidaritas untuk kemanusiaan tentu akan dapat membawa nuansa suka cita dan makin melengkapi rasa menuju dan merayakan Idul Fitri. Tentu tidaklah elok jika kita semua menyambut suka cita, tetapi ada saudara kita belum bergembira karena terdampak pandemi Corona.

Melalui solidaritas kemanusiaan inilah maka jalan kemenangan akan mudah didapatkan , sekaligus mengutkan bahwa pandemi akan segera berakhir.