Mohon tunggu...
Khalil Gibran
Khalil Gibran Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sepatu Jokowi Alihkan Duniaku

5 Desember 2017   13:00 Diperbarui: 5 Desember 2017   13:17 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pemberitaan mengenai Presiden Joko Widodo yang melakukan kunjungan kerja ke Bandung, Jawa Barat ramai di tayangkan di media sosial dan media daring. Beberapa media daring menggunakan news angle atau sudut pandang yang sama, yaitu perihal Jokowi membeli sepatu di pusat perbelanjaan Paris Van Java di Jalan Sukajadi.

Selain soal sepatu, sudut pandang lain yang digunakan adalah tentang casing HP Presiden dan soal Presiden Ngopi Barengrombongan. Berita oleh Tribunnews.com berjudul Ngopi Bareng Bareng Menteri, Foto Presiden Jokowi Ini Bikin Netter Salah Fokus! Lihat Casing HP-nyaduduk pada peringkat pertama berita terpopuler di portal berita Today.Line hingga saat ini (5 Desember pukul 11.30). sementara berita sepatu Jokowi berada pada peringkat ke-6.

Fenomena berbeda terjadi pada media daring lainnya. Di Kompas.com, isu mengenai pergantian panglima TNI masih menguasai berita terpopuler. Sementara Detik.com memiliki list yang acak soal peringkat berita terpopuler, yang artinya tidak didominasi oleh beberapa isu saja.

Melihat fenomena tersebut, kita bisa menilai bahwa segmentasi pembaca atau target khalayak di setiap media berbeda. Dengan populernya berita mengenai sepatu Jokowi di Line Today, secara gamblang kita bisa melihat bahwa pembaca pengepul konten berita tersebut dikuasai oleh kalangan muda, kaum milenial, yang lebih menyukai berita yang 'dibumbui' semenarik mungkin.

Padahal, kunjungan Presiden ke Bandung bukan hanya untuk minum kopi, atau belanja sepatu. Presiden melakukan kunjungan untuk meresmikan Jalan Tol Soreang-Pasir Koja di Soreang. Ini memperlihatkan bahwa demografi pembaca Line Today tidak peduli akan isu-isu yang memiliki kepentingan publik tinggi.

Line kerap dinilai sebagai sebuah platform chatting yang khusus digunakan oleh para remaja. Hal ini tidak lepas dari banyaknya fitur menarik yang diberikan Line, yang relevan dengan dunia anak muda.

Walaupun begitu, Head of Marketing Line Indonesia, Galuh Chandrakirana menyebutkan Line sejatinya tidak hanya spesifik menyasar pasar remaja. Ada fitur-fitur lain pada Line yang sebenarnya cukup relevan bagi kalangan profesional dan juga orang tua.

Dari segi nilai berita atau news value isu mengenai sepatu Jokowi atau Jokowi ngopi barengtentu kalah penting dengan naiknya harga kebutuhan pokok, listrik, dan Elpiji menjelang akhir tahun ini. Masalah pergantian Panglima TNI atau Pengurangan kuota mahasiswa baru di PTN harusnya memiliki nilai berita yang tinggi bagi segmentasi remaja dan milenial.

Framing yang dilakukan beberapa media ini serupa dengan kejadian pada akhir tahun 2014, kala pemerintah mengusir kapal Malaysia yang beroperasi diperairan Indonesia. Media daring Malaysia Utusan.com dalam artikelnya berjudul "Maaf Cakap, Inilah Jokowi," menuliskan kebijakan itu hanya untuk mengalihkan isu atas tekanan di dalam negeri terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

Fenomena Jokowi Bagi-bagi Sepeda juga memiliki skema yang sama. Media-media begitu heboh memberitakan hal tersebut, disaat isu-isu lungkungan, hukum, masalah korupsi, dan isu-isu penting lainnya lebih layak untuk diberitakan, menurut indikator kepentingan publik-nya.

Untuk menentukan sebuah nilai berita, Hikmat Kusumaningrat & Purnama Kusumaningrat (2005: 61-66) menjabarkan mengenai unsur-unsur nilai berita secara mudah. Ada lima unsur yang dapat menjadikan sebuah berita layak untuk dimuat, yaitu ; Aktualitas, Kedekatan, Keterkenalan, Dampak, dan Human Interest.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun