Mohon tunggu...
UNNES GIAT 3 DESA JUMO
UNNES GIAT 3 DESA JUMO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNNES

Bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari Desa!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Jumo Adakan Sosialisasi Bank Sampah "Pilah Pilih Sampah Menjadi Indah" bersama Perwakilan Ibu Dawis

24 November 2022   23:07 Diperbarui: 24 November 2022   23:16 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Temanggung, 14 November 2022 - Sampah merupakan polemik yang sering kita jumpai. Permasalahan sampah di Indonesia seolah belum pernah terlihat ujungnya. Selain mencemari lingkungan, ternyata persoalan sampah juga mengancam target nol emisi. 

Di Indonesia diperkirakan sebanyak 85.000 ton sampah dihasilkan per harinya, dengan perkiraan kenaikan jumlah mencapai 150.000 ribu ton per hari pada tahun 2025. 

Jumlah ini didominasi oleh sampah yang berasal dari rumah tangga yang berkisar 60-75%. Kenaikan dua kali lipat ini sangat mungkin terjadi apabila tidak ada kebijakan tegas untuk sampah terkhususnya sampah plastik yang berakibat pada pencemaran ekosistem dan lingkungan.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pengelolaan sampah dengan pemahaman baru dapat dilakukan dengan cara melakukan kegiatan pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi pembatasan, penggunaan kembali, dan pendauran ulang, sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengelolaan, dan pemrosesan akhir. 

Kegiatan pengurangan sampah melalui upaya-upaya cerdas, efisien dan terprogram. Di sisi kegiatan Reduce, Reuse, Recycle (3R) ini masih memiliki kendala utama, yaitu rendahnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah. Salah satu solusi yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup untuk mengatasi masalah tersebut adalah melalui upaya pengembangan bank sampah.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dengan adanya bank sampah ini mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengolahan sampah secara bijak dan dapat mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke TPA. Pembentukan organisasi Bank Sampah merupakan bentuk pencegahan pencemaran lingkungan hidup yang dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup. 

Pembentukan organisasi Bank Sampah merupakan awal dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mulai memilah, mendaur-ulang, dan memanfaatkan kembali limbah sampah. Desa jumo sendiri sudah memiliki satu TPSD untuk delapan dusun, yang hanya bisa mengolah sampah organik menjadi pupuk. 

Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, maka dari itu mahasiswa UNNES GIAT 3 mengadakan Sosialisasi Bank Sampah Desa Jumo dengan tema “Pilah Pilih Sampah menjadi Indah”. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun