Mohon tunggu...
Gia
Gia Mohon Tunggu... Freelancer - -

-

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kiprah The Jakarta Post Daring dalam Era Media Baru

2 September 2019   20:53 Diperbarui: 3 September 2019   10:38 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


          New media memiliki 6 karakter kuat yang sudah saya jelaskan dalam artikel sebelumnya. Menurut Lister, interaktivitas, digital, hipertekstual, virtual, networked, dan simulated dapat digunakan sebagai tolok ukur apakah media yang kita akses sudah berhasil beradaptasi dalam era media baru.

Kali ini, penulis hendak menelusuri lebih jauh mengenai kiprah salah satu media terkemuka di Indonesia, yakni The Jakarta Post.

Sekilas The Jakarta Post

          The Jakarta Post merupakan surat kabar harian berbahasa Inggris di Indonesia. Dimiliki oleh PT Bina Media Tenggara dan PT Niskala Media Tenggara dengan kantor pusatdi Palmerah Barat, Jakarta, The Jakarta Post menjadi kolaborasi antara empat media Indonesia, yakni PT Nawala Nusantara Bangun (Suara Karya), PT Kompas Gramedia, PTGrafiti Pers (Mendiang Tempo), dan PT Sinar Kasih (Suara Pembaharuan) di bawah desakan Menteri Informasi Ali Murtopo dan politisi Jusuf Wanandi. 

versi cetak The Jakarta Post (The Jakarta Post)
versi cetak The Jakarta Post (The Jakarta Post)

Edisi pertamanya dicetak pada 25 April1983. Kemudian pada 1991 hingga saat ini, The Jakarta Post mulai mengambil sudut pandang pro-demokrasi yang lebih vokal, seperti slogannya, 'always bold, always independent'.

          Memasukki era media baru, The Jakarta Post juga menampilkan edisi dalam jaringan (daring) dan majalah akhir pekan yang disebut J+. Target audiensnya adalah orang asing dan orang Indonesia yang berpendidikan supaya dapat memahami penuh isi beritanya. 

Sebagai tempat pelatihan bagi wartawan lokal dan internasional, The Jakarta Post telah memenangkan beberapa penghargaan dan dinobatkan sebagai 'harian berbahasa Inggris terkemuka di Indonesia'.


Tidak Hanya Terbit Versi Cetak

          Dalam era media baru, The Jakarta Post memiliki versi daring yang dapat diakses melalui http://www.thejakartapost.com . Guna melihat apakah The Jakarta Post sudahmemenuhi kriteria media baru, mari kita bedah satu per satu.

Digital. The Jakarta Post sudah memiliki situs daring dengan alamat berikut dan versi e-paper yang dapat diunduh melalui gawai Anda dengan nama The Jakarta Post EPAPER. Artinya, media ini tidak hanya mengandalkan versi analog yakni cetak dalam penerbitannya, namun juga telah menarik audiens yang menggunakan media baru. 

Versi e-paper ini memungkinkan pembaca untuk mengakses versi cetak dalam bentuk digital. Sedangkan situs daringnya menyajikan pemberitaan dalam bentuk online yang bahasanya lebih sederhana ketimbang berita versi cetak.

Tampilan The Jakarta Post EPAPER pada smartphone
Tampilan The Jakarta Post EPAPER pada smartphone

Interaktivitas. Situs daring The Jakarta Post memungkinkan Anda untuk aktif berbalas komentar. Kolom komentar pada bagian bawah artikel sudah tersedia. Sayangnya, kolom tersebut dengan berita yang utuh hanya tersedia bagi pengguna premium. 

Untuk menjadi pengguna premium, Anda perlu membuat akun The Jakarta Post atau masuk menggunakan akun Google, Facebookatau LinkedIn. Namun, pengguna premium yang tidak membayar hanya dapat membuka artikel dan berkomentar maksimal delapan kali apabila membayar full access.

Berlangganan The Jakarta Post
Berlangganan The Jakarta Post

Hipertekstual. Situs The Jakarta Post sudah menerapkan karakter hipertekstual dengan memungkinkan penggunanya untuk pergi memilih berita yang lain. Dengan satu kali klik, pengguna sudah dapat berpindah ke artikel lain yang disarankan pada bagian bawah setelah kolom komentar. Pembaca dapat juga menjelajahi beberapa kolom seperti News, Business, Se Asia, Lifestyles, dan yang lainnya.

Also, like interactivity, hypertextuality has ideological overtones and is another key term that has been used to mark off the novelty of new media from analogue media (Lister, 2009).

Pembaca sangat dimudahkan dengan hyperlink yang ada, tidak perlu mencari beritanya satu per satu.

Beragam kolom dalam situs The Jakarta Post
Beragam kolom dalam situs The Jakarta Post

Virtual. Berbagai artikel di situs The Jakarta Post sangat luas jangkauannya. Berbagai berita dapat dibagikan audiens melalui media sosial. Media sosial yang dapat digunakan untuk membagikan artikel pada situs ini antara lain WhatsApp, Facebook, Twitter, Flipboard, dan LinkedIn.

Networked. The Jakarta Post memiliki akun Facebook dan Twitter yang digunakan administratornya untuk membagikan artikel yang diunggah di situs daringnya. Hal tersebut dimaksudkan agar pembaca yang menggunakan Facebook dan Twitter dapat mengetahui berita aktual terbaru yang diunggah pada situs The Jakarta Post.

Simulated. Ada foto pada setiap artikel yang menggambarkan kejadian sebenarnya. Selain itu, ada video yangberisikan tentang liputan mengenai berita tertentu. Adapula screenshot dari Instagram dan Twitter untuk memperkuat berita tersebut.

          Dengan menilik fakta-fakta tersebut,The Jakarta Post versi dalam jaringan telah memiliki 6 karakteristik new media dalam berkiprah di era media baru meski ada beberapa fitur terbatas yang hanya dapat diakses ketika sudah resmi berlangganan.


Daftar Pustaka:

Lister, Martin dkk. 2009. New Media: A Critical Introduction. New York: Routledge.

Gambar:

Dok. Pribadi

Google Image

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun