Senyum itu tulus merekah, meliriknya lenyaplah duka-duka. ia mengembang indah.
Sangat memesona. Menatapnya, ingin meraihnya. aku payah, aku salah, tak seharusnya.
Senyum itu renyah. Lalu mengapa menghasilkan resah. Membuat tanda tanya, apa aku salah.
Senyum itu membuncahkan rasa. salah jika ingin berkelana?
Bukan senyumnya, mungkin? Jelinya.
Ah Aku lelah, terseret-seret senyum rekah. Terbius-bius, Hingga lupa jika aku bisa apa.
Sesaat Otakku dangkal, menyangkal, tak sepenuhnya aku salah.
Tak seharusnya menapikan bila ia benar indah.
Toh, aku benar penikmatnya.
Ah Makin kalang kabut saja dibuatnya.
03102021