Mohon tunggu...
Bilgi
Bilgi Mohon Tunggu... Petani - penikmat kopi

Hiburlah hatimu, siramilah ia dengan percikan hikmah. Seperti halnya fisik, hati juga merasakan letih. (Ali bin Abi Thalib)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tarian Burung Kenari

2 Oktober 2021   17:36 Diperbarui: 3 Oktober 2021   19:41 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi canary.pixabay

Kenari menari di bawah remang bulan, sayapnya indah, sesekali mengepak, merentang jarak.

Rimba tergambar menghampar, dipayung bulan samar, sepucuk ranting mati melepas indah mimpi. kenari masih menari, berebut waktu memenangkan hati.

Gemulai gerak diujung dahan tetiba berhamburan tersapu angin.
Kenari bersayap indah, hinggap pada dahan lainnya.
Menari lagi. Terdengar nyayian suara parau kenari jantan, berburu remang diujung dahan.

Melompat-lompat hangat meraih hasrat, tertahan pada rimbun daun, kenari berlari melepas bayang disemak-semak buram, jatuh dalam cumbu lalu terbang melayang girang.

Kini tak nampak tarian lagi, padahal malam masih menanti. mata kenari berbinar-binar,
Hanya kenari yang mengerti jika hatinya sedang menari berkali kali.

02102021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun