Mohon tunggu...
Bilgi
Bilgi Mohon Tunggu... Petani - penikmat kopi

Hiburlah hatimu, siramilah ia dengan percikan hikmah. Seperti halnya fisik, hati juga merasakan letih. (Ali bin Abi Thalib)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Petani Kopi

24 September 2021   13:03 Diperbarui: 24 September 2021   13:48 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku petani kopi

Disini
Di atas tanah, kuramu mimpi
Di bawah hujan kutaruh harapan
Dengan matahari kubakar nyali
Di remang cahaya bulan doa kupanjatkan

Aku petani kopi
Pagi tiba aku di rimba
Terik menerpa aku tak apa
Lelah tak perlu dikata
Keringat aku peras
Yang penting hati waras

Aku petani kopi
juga penikmat kopi
Kala senja kala pagi
Kala ramai kala sunyi
Di negeri yang indah, bertanah subur, anehnya petani belum juga makmur

Aku petani kopi
Berharap kali ini harga kopi bisa tinggi
Namun tahun berganti tahun
malah harga begitu saja, murah bahkan menurun
Ini bukan sekali
Sudah berlangsung lama sekali

Semoga kali ini harga berpihak pada petani

Salam tani, 24092021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun