Mohon tunggu...
Bilgi
Bilgi Mohon Tunggu... Petani - penikmat kopi

Hiburlah hatimu, siramilah ia dengan percikan hikmah. Seperti halnya fisik, hati juga merasakan letih. (Ali bin Abi Thalib)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dua Hari Rindu Berlabuh

20 September 2021   14:45 Diperbarui: 20 September 2021   15:03 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by edi kulat (dokpri)

Entah sudah berapa purnama berlalu
Tiba-tiba rindu ini jadi menggebu
Dia yang lama kunanti tak jua kudapati
Sekedar kabarnya saja
Rumit jika bertemu mata
Sekedar bertanya
Apa kabarmu baik-baik saja?

Dua hari ini aku merindu,
jika malam datang berlabuh, di ujung sepi asa kutaruh
Dua hari, rasa itu masih saja belum runtuh
Entah berapa banyak gelas kopi bergantian kuseduh
Entah seberapa berat rayuan kasur menggodaku segera tidur
Tak peduli seberapa kali gawai kusentuh, rasa rinduku belum juga berlabuh

Dua hari aku berlalu
Udara berbisik menghiburku ia berkisah Jika disana fajar setia menunggu di balik dingin dinding subuh, di ujung-ujung waktu, menepati kepastian malam segera berlabuh
Seperti rasa rinduku

20092021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun