Semoga dua ungkapan ini dapat 'menyentil' kita untuk rajin membaca. ✧
Ketiga, mulailah dari hal-hal sederhana dan tangkap idenya
Apa yang kita lihat, dengar, rasakan, ketahui, pelajari, dapat menjadi inspirasi besar ketika menulis. Bahkan, segala aktivitas keseharian, juga segala kegelisahan.
Suka memasak? Tuliskan. Resep yang kita tahu, tips membuat masakan sederhana tetapi maknyus, dsb.
Suka berolahraga? Tuliskan. Bagaimana membangun kebiasaan berolahraga, manfaat olahraga.
Sedang sedih? Tuliskan. Sebuah nasihat untuk diri sendiri agar tetap sabar, on track, nasihat agama untuk orang bersedih, cerita konsultasi dengan pakar.Â
Luaskan relasi, perbesar empati dan kepekaan, juga jangan lewatkan momen berharga.Â
Perlu kita ingat bahwa ide mudah sekali menguap. Bila tidak segera diikat dengan mencatat, bisa jadi kita akan menyesal ketika hendak mengeksekusi, tetapi ide itu telah hilang entah ke mana. Beberapa saran mengatakan cobalah untuk membawa catatan kecil sebagai brankas ide ke mana pun, atau manfaatkan smartphone kita untuk mencatat kapan pun ide itu datang. Â
Keempat, riset, riset, riset
Inilah salah satu rahasia sukses para penulis. Mereka melakukan riset yang mendalam untuk tulisan-tulisan mereka. Sehingga hasilnya berbobot, kuat, memiliki kesegaran ide, dan validitas ilmu.Â
Dengan ini, tugas seorang penulis membuat pembaca yang semula ‘kosong’ menjadi gembung dan berisi insyaallah dapat terlaksana.Â