Mohon tunggu...
abdul ghofur
abdul ghofur Mohon Tunggu... -

Setiap kehidupan pasti akan menemukan jalannya masing - masing. Berusaha menjadi air yang terus berpikir dan bergerak tanpa batas !!!

Selanjutnya

Tutup

Drama

"All Is Lost", Perjuangan untuk Hidup

8 Januari 2018   09:28 Diperbarui: 8 Januari 2018   09:43 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Semuanya tenggelam", begitulah kira -- kira arti dari judul sebuah film yang mengajarkan kepada penontonnya tentang semangat hidup, pantang menyerah dan tidak mudah berputus asa dalam menghadapi kenyataan hidup. Sesulit apapun dan dalam keadaan terpuruk seperti apapun. Kehidupan harus dilalui dan dihadapi dengan semangat juang yang terus membara. Tidak boleh ada kata menyerah apalagi pasrah. Kecuali apabila semua daya dan usaha sudah tercurah dan keadaan memaksa untuk menyerah.

Film yang dibintangi Robert Redford ini merupakan serial derama survival. Bertahan hidup ditengah lautan seorang diri didalam kapal. Film yang dirilis pada 2013 oleh Washington Square Film cukup memberikan kesan tegang. Robert Redford yang dari wajahnya tampak guratan usia mulai menua berusia sekitar kepala enam. Garis mukanya hamper mirip dengan Donalt Trump. Dengan cekatan sang bintang memainkan peran sebagai seorang navigator. Menjadi nahkoda kapalnya seorang diri. Dari acting yang ia mainkan, tampak kesan bahwa ia adalah seorang pelaut yang dapat mengatasi permaslahan berkaiatan dengan pelayaran. Seperti memperbaiki peralatan. Antisipasi cuaca yang membutuhkan ketangkasan dan keterampilan diduania nyata.

Adegan dimulai pada saat sang actor terbangun disiang hari dari tidurnya yang terbaring diatas sofa didalam kapal karena merasakan air laut mulai masuk kedalam ruangan kapal pribadinya.  Usut punya usut penyebabnya adalah bocornya dinding kapal yang berlubang cukup besar akibat hantaman sebuah container yang terapung ditengah lautan. Entah apa penyebabnya, container tersebut sudah terapung dan menempel di dinding kapal. Sehingga secara perlahan namun pasti. Air merangsek masuk kedalam. Sang aktorpun bangun dan berusaha menyingkirkan container dari kapal dan berhasil. Namun masalah yang ia hadapi belum selesai sampai disitu.

Kebocoran dinding kapal harus ditangani agar air laut tidak terus menerus masuk. Beruntung saja dikapal terdapat cairan perekat. Maka sang aktorpun mencari bahan berupa serat yang dapat dijadikan media untuk menambal. Lubang yang diakibatkan hantaman container lumayan besar. Sekitar berdiameter 70 cm. Tetapi pada akhirnya lubang tersebut berhasil ditutup. Tugas selanjutnya adalah menguras air didalam kapal yang menggenang setinggi lutut. Akibat kemasukan air. Aki dan mesin kapal tidak dapat dinyalakan sehingga mesin penguras tidak dapat difungsikan. Dimulailah pengurasan secara manual dengan memompa menggunakan tangan. Setelah air terkuras semua barulah aki diangkat dan diperbaiki. Parahnya, radio HT tidak dapat difungsikan sehingga kesulitan mencari bantuan dan pertolongan.

Keesokan harinya, cuaca tampak berubah dengan ditandai gelapnya langit disiang hari karena tertutup awan hitam. Sejurus kemudian hujan turun disertai angin  kencang. Disinilah tampak adegan yang melelahkan karena sang actor menghadapi cuaca exstrim. Bahkan beberapa kali kapal terbalik dan sang actor yang berada didalam kapal seperti calon jenazah yang menyiapkan peti matinya sendiri dikuburan tengah laut. Beberapa kali ia harus keluar, terjun ke laut dan mendorong kapal agar tidak terbalik. Tangan keriputnya sesekali menjaga kendali nahkoda berupa setir agar kapal seimbang dibawah guyuran hujan yang cukup deras. Berada diatas kapal yang bocor, mesin mati, seorang diri ditengah badai yang ganas tentu dikehidupan nyata membutuhkan mental kuat, berani, yakin dan percaya diri.

Karena kapal sudah tidak bisa diharapkan lagi keselamatannya. Maka mau tidak mau perahu darurat harus dikeluarkan untuk menyelematkan diri. Setelah dilepaskan ketengah laut dan perahu terisi dengan angina. Barulah sang actor berpindah diri Pada sebuah perahu karet yang mampu memompa dirinya sendiri dengan bantuan ditarik, mirip seperti pelampung yang tersedia di pesawat terbang. Namun perahu berukuran besar sekitar berdiameter 2 meter berbentuk bulat dan terseia atap yang dapat ditutu seperti tenda pada kemah. berada diatas perahu dengan ruang terbatas tentu tak akan banyak yang dapat dilakukan. Ditengah kegelapan malam sang actor melihat cahaya dikejauhan. Iapun merobek kertas pada sebuah buku. Meletakkannya pada sebuah kotak dan mebakarnya. Sembari melambaikan kedua tangan berharap sumber cahaya mendatanginya dan memberi pertolongan. Meskipun ia tidak berteriak sama sekali. Hanya mengandalkan cahaya dan siyarat.

Akan tetapi orang yang berda dikejauhan sepertinya tidak mengetahui. Tidak ada respon dan  tidak ada pergerakan. Tidak ada tanda -- tanda cahaya tersebut akan mendekat. Karena merasa tidak puas, barangkali api terlalu kecil sehingga sulit dijangkau dari kejauhan. Sang aktorpun memperbesar nyala api dengan dengan cara menambah kertas sebagai bahan bakar sebanyak -- banyaknya yang ia sobek dari buku. Dengan harapan, api berkobar dan orang dapat melihat. Keinginannya dengan cepat terkabul.

Api membesar seketika. Tapi yang tidak ia sadari. Api juga membakar perahu yang sekarang ia naiki. Karena perahu darurat tersebut dari karet. Sehingga api menjalar dengan begitu cepat. Daripada ikut terbakar dan Karena tidak ada pilihan lain akhirnya iapun melompat ke laut. Ia memandangi kobari api dengan tatapan kosong diliputi kekecewaan. Namun tidak ada teriakan mencaci maki, sumpah serapah, menyalahkan keaadaan dan diri sendiri seperti yang biasa kita lihat pada sejumlah film barat. Meskipun ia sekarang berada di tengah laut tanpa satu alatpun yang  dapat menopang badannya agar terus terapung. Namun ia tampak tenang.

Disini kita diajarkan untuk bersikap dengan tenang ketika menghadapi masalah. Tidak terburu -- buru menyalahkan keadaan. Apapun yang terjadi tentu memiliki makna dan faidah yang tak dapat dikethui dan dirasakan secara langsung. Penderitaan ataupun kegagalan suatu saat akan menjadi berlian disaat orang lain hidupnya berjalan begitu lempeng. Tanpa ada rintangan dan cobaan akan membuat mental dan kepribadian seseorang menjadi penakut. Mudah cemas dan tidak yakin terhadap dirinya sendiri. Begitupula sebaliknya. Apa yang dialami oleh sang actor mengajarkan kita untuk tetap tenang dalam menghadapi persoalan hidup. Serumit apapun. Tentu butuh perjuangan untuk menata sikap. Karena hal tersebut tidaklah mudah.

Dalam keadaan tenang tersebut. Kita selanjutnya tidak tahu apa yang akan dilakukan berikutnya oleh sang actor setelah semuanya tidak ada. Kini, ia berada ditengah laut tampa alat bantu untuk bertahan hidup ditengah lautan yang gelap oleh malam. Apa yang dilakukan kemudian cukup mengengkan dan membuat penonton akan kecewa karena bukannya tetap berenag justru sang actor menenggelamkan dirinya kedasar lautan. Dengan kondisi tetap tetap tenang ia membiarkan badannya ditarik oleh gravitasi bumi bumi.

Hingga sampai kedasar. Dari posisi diam tubuhnya yang masih tampak terlihat kita dapat menyimpulkan posisinya bukan ditengah laut. Melainkan dekat denga pantai karena terlihat dangkal. Mungkin dasar laut berjarak 10 meter dari permukaan. Sekian lama terombang -- ambing justru mebawanya dekat dengan pantai. Keadaan berubah menjadi kegembiraan setelah terlihat ada sebuah perahu yang menghampiri titik dimana lokasi kebakaran perahu berada. Sambil menyorot cahaya senter kedasar laut. Tanda -- tanda harapan dan kehidupan mulai muncul. Sang actor yang sudah berada didasar laut akhirnya bangkit kepermukaan dan diselamatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun