Mohon tunggu...
Ghina Nugramahesa
Ghina Nugramahesa Mohon Tunggu... Freelancer - .

MM in Technology President University

Selanjutnya

Tutup

Money

Endorsement, Baik atau Buruk?

30 November 2020   11:42 Diperbarui: 30 November 2020   12:05 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dalam era digital seperti sekarang ini, penggunaan media sosial dalam masyarakat semakin meningkat. Tidak hanya sebagai sarana untuk bersosialisasi atau ajang hiburan, media sosial kini mulai dimanfaatkan oleh orang banyak untuk melakukan bisnis. Media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan dan memasarkan produk. Salah satu strategi pemasaran yang paling banyak digunakan saat ini adalah endorsement, yaitu ketika brand bekerja sama dengan selebritas untuk mempromosikan produknya.

Secara definisi, selebritas adalah individu yang dikenal karena ketenaran mereka (Boorstin, 1993, pg. 65) dan individu yang statusnya dikagumi oleh masyarakat (Marshall, 1997). Berdasarkan definisi tersebut, selebritas tidaklah terbatas pada artis, atau mereka yang bekerja dalam dunia hiburan saja. 

Seiring dengan berkembangnya popularitas media sosial, selebritas dari kalangan masyarakat umum mulai bermunculan. Mereka dikenal sebagai selebgram atau influencer. Selebritas tersebut disebut sebagai endorser ketika mereka memanfaatkan ketenaran mereka untuk keuntungan brand, dengan cara mempromosikan, mengiklankan, atau memasarkan produk dari brand tersebut.

Metode pemasaran dengan menggunakan endorser dapat dikatakan cukup efektif dan menguntungkan. Dengan memanfaatkan pengaruh selebriti di media sosial, brand dapat memperluas jangkauan promosi sehingga produk mereka dilihat dan dikenal oleh orang banyak. Semakin dikenal suatu produk atau brand, semakin besar kemungkinan konsumen untuk membeli produk dari brand tersebut.

Hal utama yang harus diperhatikan saat melakukan endorsement adalah selebritas yang dipilih sebagai endorser. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, endorser yang dipilih harus sesuai dengan produk yang ditawarkan atau dengan image brand secara keseluruhan. Dengan kata lain, endorser harus berasal dari bidang atau area yang sesuai dengan target pasar. 

Jumlah pengikut dan popularitas dari selebritas yang akan dipilih juga harus diperhitungkan. Pengikut yang lebih banyak akan memberikan paparan yang lebih besar untuk produk Anda, namun biaya yang harus disiapkan. Selain jumlah pengikut, popularitas selebriti juga dapat dilihat dari interaksi (engagement) dan juga kedekatan selebritas tersebut dengan pengikutnya.

Ketika melakukan endorsement, secara tidak langsung image dan reputasi brand akan melekat pada endorser, begitu pula sebaliknya. Bila selebritas yang dipilih sebagai endorser melakukan tindakan yang menghasilkan reaksi negatif dari masyarakat, reaksi terhadap brand atau produk dapat menjadi negatif pula. Karena itu, penting untuk memastikan bahwa endorser yang dipilih memiliki riwayat yang baik dan positif.

Satu hal yang harus diwaspadai saat melakukan endorsement adalah sifat skeptik pada konsumen. Sifat skeptik yang dimaksud disini adalah konsumen cenderung untuk tidak percaya pada klaim yang dibuat dalam iklan. Konsumen yang skeptikal terhadap iklan cenderung memiliki pandangan negatif pada brand yang bekerja sama dengan selebriti untuk meng-endorse produk mereka. Hal tersebut dikarenakan konsumen melihat endorsement sebagai strategi pemasaran untuk mendapatkan keuntungan lebih. 

Efek negatif ini dapat muncul ketika endorser yang dipilih tidak sesuai dengan image dari brand/produk sehingga kerja sama tersebut terlihat tidak natural. Sifat skeptikal dalam konsumen juga dapat diakibatkan promosi yang berlebihan. 

Endorsement juga dapat berdampak negatif bagi brand dan endorser ketika endorser kedapatan menggunakan atau mengkonsumsi produk dari brand lain. Terlebih lagi bila brand tersebut adalah brand yang berkompetisi dengan brand yang selebriti tersebut endorse. 

Karena itu, walaupun metode pemasaran dengan menggunakan endorsement terbukti efektif dan memiliki banyak keuntungan, kita harus tetap waspada dan teliti dalam memilih endorser. Kita tidak bisa hanya asal memilih figur publik yang paling terkenal atau memiliki pengikut terbanyak. Yang terpenting adalah memilih selebriti dengan image yang cocok dengan image brand dan produk yang akan dipasarkan, serta audiens yang sesuai dengan target pasar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun