Mohon tunggu...
Ghina K
Ghina K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Goddess with a Blade

Selanjutnya

Tutup

Bola

Bola Tanpa Judi, Bisakah Supporter Indonesia Mewujudkan Perhelatan Piala AFF 2022 Tanpa Menjadi Penjudi?

23 Desember 2022   13:31 Diperbarui: 23 Desember 2022   15:17 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada hari Jumat, 23 Desember 2022, Land of the Khmer akan melawan Macan Asia dalam memperebutkan piala AFF (ASEAN Football Federation) tahun 2022. Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam proses perebutan piala AFF 2022 sekaligus memulai perjuangannya dalam pertandingan antara Kamboja dan Indonesia. Pertandingan ini berlangsung di SUGBK (Stadion Utama Gelora Bung Karno) pukul 16.30 WIB.

Berbagai bentuk penyemangatan atas pertandingan piala AFF 2022 ini pun mulai diserukan oleh supporter. Salah satunya hashtag #TimnasDAY yang mulai digaungkan oleh supporter Timnas Indonesia sebagai upaya untuk menyemangati awal perjuangan Timnas Indonesia dalam perhelatan Piala AFF 2022 ini.

Seperti sudah menjadi rahasia umum bahwa dimana ada bola pasti disitu ada taruhan. Fenomena taruhan ini seolah menjadi kekhawatiran dalam perhelatan piala AFF 2022 yang sedang berlangsung. Salah pengguna Twitter menyampaikan keluhan sekaligus menghimbau kepada para supporter lewat akun Twitternya.

"Nilai Dasar Pendukung/Supporter itu ya mendukung sampai tetes terakhir. Dukung saja terus, apapun hasilnya. Jangan seperti penjudi yang hanya mencari happy dan kemenangan sebagai taruhan" Cuitnya di Twitter dengan username @had******o82.

Dalam cuitannya itu, Ia menekankan bahwa sikap supporter sepak bola sejatinya harus sesuai dengan namanya, "pendukung",  yaitu memberikan dukungan secara penuh bukan malah untuk menjadi penjudi. Pandangan yang sama pun dilontarkan oleh pengguna Twitter lainnya. Dirinya seolah mengucapkan selamat datang pada Kamboja sekaligus bercuit bahwa sebagian dari teriakan supporter bukanlah 100% karena cinta tanah air.

"Selamat beradaptasi dengan pola permainan tuan rumah, termasuk sorakan supporter yang sebagian bukan 100% karena cinta tanah airnya, melainkan karena uang gajian bulanan untuk bayar hutang telah habis demi pasang taruhan" Ujarnya lewat Twitter dengan username @im******st.

Indonesia Police Watch (IPW) menilai bahwa praktek judi bola (khususnya lewat media online) ini dapat sangat merusak moral bangsa terutama generasi muda.

"Pada hakikatnya perjudian bertentangan dengan Agama, Kesusilaan, dan Moral Pancasila. Di samping membahayakan penghidupan dan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara" Ujar Sugeng Teguh, Ketua IPW.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun