Mohon tunggu...
Ghilman Faza
Ghilman Faza Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Allahumma Yassir Walaa Tu’assir

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Grab Permudah di Zaman 4.0

3 Desember 2019   21:10 Diperbarui: 3 Desember 2019   21:19 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Dari tahun ke tahun kemajuan sains dan teknologi semakin pesat berkembang  yang berdampak langsung kepada kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari mudahnya masyarakat Indonesia untuk mengakses Internet dan kepemilikan smartphone. Salah satu kemudahan yang didapatkan ada di bidang start up layanan transportasi. Contoh start up ternama adalah Grab.

Grab, sebuah perusahaan penyedia jasa transportasi yang namanya sudah tak asing lagi, khususnya di Asia. Sebagai salah satu perusahaan penyedia jasa transportasi terbesar di Asia Tenggara, perjuangan Grab tidaklah mudah untuk capai kepopuleran, seperti sekarang.

Sebelumnya, Grab memiliki nama GrabTaxi. Perubahan nama menjadi Grab karena pendirinya, Anthony Tan, ingin perusahaannya mudah diingat oleh semua konsumennya. Dalam mengembangkan bisnisnya, Anthony Tan memulai semuanya dari nol dan melewati perjalanan panjang. Hingga akhirnya bisa berkembang sebesar ini, tentu Anthony memiliki kiat-kiat suksesnya. Ada sosok Anthony Tan di balik kesuksesan masif Grab. Siapakah dia? Mari kita mengenal lebih dekat sosok Anthony Tan, sang pendiri Grab!

Seperti yang diketahui, layanan dengan konsep serupa juga telah hadir di Indonesia dengan nama GoJek. Aplikasi ini bahkan telah melebarkan sayap ke sektor pesan antar makanan.

Layanan terbaru ini beroperasi menggunakan platform yang sama, dimana menawarkan pengalaman berkendara yang mulus bagi mereka yang mencari pilihan taksi atau ojek, serta mampu memenuhi berbagai kebutuhan transportasi dalam satu aplikasi. Sejauh ini, Grab sudah beroperasi di Asia Tenggara yaitu Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam dan khususnya Indonesia.

Di Indonesia, saat ini Grab  sebagi #Aplikasiuntuksemua memberi empat layanan berupa GrabTaxi, GrabCar, GrabBike yang memberi layanan ojek online, dan GrabExpress selaku kurir instan. Dengan adanya Aplikasi Grab diharapkan Jaringan area penjemputan akan terus bertambah dalam setiap minggunya, seiring dengan berkembangnya layanan.

Untuk cara pemesanan Grab :

  • Download aplikasi Grab di Play atau App store, lalu lakukan aktivasi
  • Pilih ikon layanan Grab 
  • Masukan lokasi penjemputan dan pengantaran
  • Tekan 'Book'
  • Setelah dapat pengemudi, pengguna dapat menunggu hingga pengemudi datang.

Untuk Soal keamanan, Grab menegaskan hal tersebut adalah yang terpenting. Dengan GrabBike, bepergian menggunakan ojek sekarang terjamin keamanannya dan terasa lebih nyaman.

Adapun beberapa fitur keamanan kunci dalam GrabBike adalah rute perjalanan yang dapat dilacak secara langsung dan identitas pengemudi (nama, plat nomor, nomor ponsel serta foto diri) yang dapat segera diketahui saat pengguna melakukan pemesanan.

Pengguna juga dapat membagikan detail informasi perjalanan kepada orang-orang terdekatnya secara real-time melalui fungsi Share My Ride yang terdapat di aplikasi GrabTa

Ditengah kemudahan dalam proses penggunaannya, Grab memiliki cara kerja yang cukup rumit dan tidak sesederhana seperti yang dibayangkan. Contohnya dalam hal Komponen Sistem Informasi yang dimiliki Grab tersebut.

Seperti halnya Perangkat Lunak adalah komponen yang memungkinkan perangkat keras untuk mengolah data melalui prosedur dan jaringan komunikasi yang sudah ditentukan.

Grab telah menawarkan perangkat lunak pada aplikasi Android, IOS, dan juga Website. Pengguna bisa dengan mudahnya terhubung dan memanfaatkan informasi yang ada.

Yang kedua Perangkat Keras merupakan piranti-piranti fisik dimana perangkat lunak berada. Perusahaan transportasi online menggunakan Smartphone sebagai perangkat keras yang siap diinstal aplikasinya oleh user.

Ketiga, Orang adalah semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan informasi, penggunaan, dan penggunaan data. Beberapa posisi penting dalam perusahaan transportasi online antara lain Programmer, System Analyst, Administrator Database, Driver atau suksesor layanan lainnya, dan User / Penumpang.

Keempat, Basisdata / Data ialah Komponen informasi yang disimpan secara sistematik, sehingga dapat digunakan untuk menunjang kegiatan perusahaan. Pada Go-Jek antara lain adalah data penumpang, data driver, koordinat lokasi, data Go-Pay, dan lain-lain. Kelima, Jaringan Komputer merupakan media yang saling berhubungan secara komponen.

Grab menggunakan jaringan internet, sehingga bisa terhubung kepada pengguna dengan sistem informasi mereka yang berbasis cloud. Dan yang terakhir, Prosedur yaitu Sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan data dan kesesuaian keluaran yang dikehendaki. Hal-hal yang terkait sistematika dalam aplikasi, seperti SOP Pemesanan, SOP Pembayaran, SOP Rekruitmen, dan lain-lain

Berdasarkan kenyataan di lapangan, terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan Grab:

Kelebihan Grab

  • Grab memiliki layanan yang baik yaitu driver ojek, driver car, driver taksi tercepat dan grab express untuk mengirim paket atau dokumen dengan layanan karir.
  • Jumlah pengemudi terbesar se-Asia Tenggara dan termasuk Indonesia.
  •  Grab  memberlakukan sistem tarif flat. Jadi harga perjalanan akan ditentukan di awal, dan pelanggan tidak perlu berkeringat bila terjebak macet yang lama karena harganya tetaplah sama.
  •  Pengemudi yang sudah terlatih dan adanya kerja sama dengan pihak keamanan dengan pemerintah.
  • Adanya asuransi kecelakaan untuk menjamin pelanggan Grab.
  • Mempermudah pembayaran baik secara tunai, kartu kredit dan mobile wallet.
  • Secara user interface, GrabCar memiliki desain yang lebih elegan dibandingkan dengan taksi lainnya.
  • Sistem pemesanan Grab lebih mudah.

Sedangkan kekurangannya antara lain:

  • Banyak keluhan dari pelanggan yang kurang ditanggapi.
  • Cara aplikasi ini menemukan lokasi tidak efektif karena jangkauan mesin pencarian terlalu luas.
  • Drivernya belum sebanyak Go-jek.

Jika dibandingkan, kepopuleran transportasi online antara Grab, Uber, dan Go-jek, maka yang paling popular adalah Go-jek. Go-jek bisa dibilang salah satu pioneer ojek online di Indonesia karena Go-jek itu sendiri asli buatan Indonesia, jenis pelayanan ada banyak sesuai dengan kebutuhan (GoSend, GoGlam, GoFood, dan lain-lain),  dan Jika pelanggan punya keluhan via Twitter, admin Go-jek siap merespon dengan cepat.

Maraknya transportasi online dapat memudahkan masyarakat untuk menjalani kegiatannya. Namun sayangnya transportasi online ini tidak berada di seluruh wilayah Indonesia. Hanya berada di beberapa kota tertentu saja transportasi online ini beroperasi.

Contohnya seperti di Kota Sukabumi, transportasi online seperti Grab, Uber, dan Go-jek tidak beroperasi disini karena masyarakat akan cenderung lebih memilih angkutan umum atau ojek pengkolan yang relatif lebih murah dibanding dengan transportasi online tersebut.

Ditambah masyarakat Kota Sukabumi kurang memahami teknologi modern khususnya daerah pedesaan yang masih melakukan segala kegiatan dengan cara tradisional.

jika dilihat dari usia pengguna, Go-Jek paling banyak dikunjungi pengguna berusia 25-34 tahun dengan persentase 37,8 persen pengunjung unik. Pengunjung dengan usia tersebut paling lama menggunakan Go-Jek dibandingkan pengguna lain. Adapun rata-rata mereka menggunakan Go-Jek selama 69,5 menit per pengguna.

Pada sisi lain, Grab lebih banyak dikunjungi oleh pengguna usia 35 tahun ke atas (ada 38,5 persen pengunjung unik, namun penggunanya didominasi oleh pengguna 25-43 tahun. Rata-rata, mereka menggunakan Grab selama 64,4 menit per pengguna.

Serupa, Uber juga paling banyak dikunjungi oleh orang berusia 25-34. Kendati begitu, Uber paling lama dipakai oleh pengguna berusia 35+ dengan rata-rata 83,8 menit per pengguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun