Mohon tunggu...
Ghifari R
Ghifari R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manusia biasa yang biasa-biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hutan, Gunung, Alam, dan Filosofi Sunda

18 Mei 2023   21:25 Diperbarui: 18 Mei 2023   21:42 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kebudayaan tidak terlepas dari faktor geografis sebagai hal yang melatarbelakangi munculnya suatu kebudayaan. Pulau jawa merupakan sebuah dengan aktivitas vulkanik hingga menimbulkan kontur pulau dengan banyak gunung berapi yang membentang dari barat hingga ke timur. 

Salah satu daerah dengan jumlah gunung berapi terbanyak di indonesia berada di Jawa Barat, rumah bagi suku Sunda sebagai suku terbesar kedua di Indonesia. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan kultur dan budaya antara orang Sunda dengan orang Jawa meskipun mendiami pulau yang sama karena kondisi geografis yang berbeda.

"Kudu silih asih silih asah jeung silih asuh."

Barangkali bagi suku sunda pepatah tersebut terdengar tidak asing bagi mereka kala menjalani kehidupan sehari-hari. Begitulah kiranya salah satu filosofi hidup masyarakat sunda yang masih dipegang hingga kini. 

Artinya bahwa sebagai seorang manusia kita harus senantiasa mengasihi , mengajari, dan menjaga perilaku kita terhadap sesama manusia. Agaknya filosofi tersebut tak hanya berlaku bagi hubungan sesama manusia tetapi juga berlaku bagi hubungan antara manusia dengan alam.

Bagi orang sunda, terutama bagi suku-suku pedalaman yang masih memegang erat kearifan lokal, gunung merupakan suatu hal yang sakral dalam kehidupan sehari-hari. 

Beberapa waktu yang lalu tersebar sebuah video tentang pengrusakan hutan sakral suku Badui di daerah Gunung Liman oleh tambang ilegal yang tidak bertanggung jawab. 

Hal ini memancing amarah suku Badui karaena mereka menganggap kawasan hutan dan pegunungan tersebut sebagai kawasan leluhur mereka sehingga mereka meminta kepada pemerintah untuk menutup tambang liar tersebut.

Lantas seberapa pentingkah gunung dan hutan bagi orang Sunda?

Salah satu filosofi masyarakat Sunda adalah Mulasara Buana yaitu sebuah visi hidup untuk senantiasa memelihara alam semesta dan perlunya menjaga keseimbangan alam semesta dengan menghindari eksploitasi alam secara berlebihan. 

Dalam penelitian Jakob Sumardjo (2005) dan Edi S Ekajati (2005),kepercayaan gunung berapi sebagai tempat yang sakral kerap kali disebut sebagai istilah mandala. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun