Mohon tunggu...
Ghesti Saraswati
Ghesti Saraswati Mohon Tunggu... Ilmuwan - Alumni Fisip UI

Belajar Bersuara Untuk Membangun Bangsa. Cheers

Selanjutnya

Tutup

Politik

Beratapkan Hujan dan Beralaskan Lumpur Saat Tinjau Banjir, Jokowi Tetap Merakyat!

7 Januari 2020   15:49 Diperbarui: 7 Januari 2020   15:56 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hasil olahan pribadi

"Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekali pun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa" (Soekarno)

Seperti ucapan Bung Karno puluhan tahun yang lalu, setinggi-tingginya kekuasaan Presiden, ia tidak bisa melawan kehendak Tuhan yang berkehendak memberikan ujian melalui bencana alam, seperti banjir dan longsor. Yang bisa dilakukan seorang pemimpin adalah mendatangi rakyatnya yang terkena musibah, menyatu dengan mereka, dan berusaha meminimalkan risiko bencana dengan berbagai kebijakan ke depannya. Itu lah yang dilakukan Presiden Joko Widodo hari ini, Selasa (7/1/2020) saat mendatangi korban banjir dan longsor di Sukajaya, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak.

Presiden Jokowi kali ini menggunakan perjalanan darat dari Istana Bogor menuju Kabupaten Lebak salah satu daerah terdampak paling parah dari bencana banjir dan longsor akibat hujan semalaman pada malam tahun baru. Kurang lebih perjalanan darat ke Lebak memakan waktu sekitar 3 jam. Informasi di media, bahkan Presiden Jokowi secara mendadak menentukan untuk "mampir" mengunjungi korban banjir di Sukajaya, Bogor saat dalam perjalanan ke Lebak. Presiden akhirnya ke Sukajaya melalui jalur darat setelah dua hari yang lalu, Minggu (5/1/2020) Presiden gagal terbang menggunakan helikopter karena cuaca buruk.

Karena tanpa persiapan, saat Presiden tiba di Sukajaya, ia memakai *jas hujan "kresek" yang diberikan oleh warga.* Di atas lumpur dan hujan deras, Jokowi datang langsung berbincang dengan warga dan membagikan langsung bantuan dari pemerintah. Di Sukajaya, terdapat 5 desa yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor yang membuat *4.146 warga harus mengungsi.*

Dokpri
Dokpri

Setelah dari Sukajaya, Presiden Jokowi pun melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Lebak, salah satu daerah yang terdampak paling parah bencana banjir bandang dan tanah longsor. Di Lebak, *total 10 warga meninggal* dan satu masih dinyatakan hilang dan sampai saat ini masih ada satu desa yang terisolir (hanya bisa dilalui dengan jalan kaki 2 jam). Sebanyak *19 sekolah mengalami kerusakan dan 1.410 rumah rusak*. Total BNPB mencatat *11.656* warga terdampak bencana banjir dan longsor di Lebak.

Presiden Jokowi berpesan kepada Gubernur Banten dan Bupati Lebak untuk lebih mampu menjaga kelestarian alam. Hal itu karena beberapa penyebab bencana banjir bandang di Lebak adalah akibat dari *perambahan hutan dan penambangan emas secara ilegal.* Aktivitas itu diminta oleh Presiden untuk dihentikan karena hanya menguntungkan segelintir orang namun merugikan ribuan orang. Presiden juga meminta pembangunan infrastruktur yang rusak akibat banjir dan longsor seperti jembatan, sekolah, dan rumah agar kembali dibangun dalam 3-4 bulan oleh Kementerian PU. 

Dok.pribadi
Dok.pribadi

Sebuah langkah tegas presiden yang tidak lupa tidak pernah berubah sejak menjadi Walikota Solo, terus dekat dan tidak berjarak dengan rakyatnya! _Maju Terus Indonesiaku!_

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun