Mohon tunggu...
Ghea RDyanda
Ghea RDyanda Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas yang berideologi Islam, InsyaAllah siap berjuang untuk Islam

Introvert, Melankolis, dan ideologis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sains dan Sistem Global

13 Januari 2021   22:13 Diperbarui: 13 Januari 2021   22:14 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pelajaran sains atau biologi selalu menjadi pelajaran yang menarik saat masa-masa sekolah, dari pembahasan fisiologi manusia hingga pembahasan evolusi makhluk hidup. Pembahasan makhluk terkecil berupa virus, bakteri, protozoa, dan seterusnya hingga pembahasan yang lebih global terkait ekosistem, iklim, dan seterusnya.

Namun, pernahkah terpikir? Mengapa ekosistem saat ini menjadi rusak tatkala teknologi menjadi semakin berkembang? Apakah benar bahwa alam tidak bisa sejalan dengan teknologi? Seolah menguatkan opini, dimana ada manusia disana ada kerusakan (?)

Pertanyaan itu akan muncul ketika kita menelaah lebih mendalam dan berfikir lebih dalam. Apa yang membuat alam menolak teknologi, sehingga setiap apa yang dilakukan oleh manusia itu justru merusak alam.

Pembahasan ini mengharuskan untuk berpikir lebih mendalam, bahkan hingga pada tahap berpikir Mustanir (cemerlang). Berpikir cemerlang menjadikan kita melihat objek pemikiran secara utuh dan menyeluruh tanpa adanya sekat dan berusaha mencari akar permasalahannya. 

Apa yang terjadi hari ini itu adalah sebuah akibat dari perbuatan manusia. Manusia melakukan eksploitasi sumber daya alam besar-besaran tanpa memikirkan akibat yang terjadi. Hutan sebagai paru-paru dunia dibabat habis tak bersisa untuk diambil kayunya. Atau yang lebih buruk, hutan dibakar untuk dijadikan lahan perkebunan.

Gunung-gunung dikeruk hingga menjadi lembah untuk diambil logamnya, terumbu karang dibom untuk memperoleh ikan-ikan yang lebih banyak, hulu sungai dijadikan perumahan dan seterusnya.

Ketika kita berpikir sampai tahap ini, kita akan mendapati bahwa itu semua karena eksploitasi sumber daya alam besar-besaran tanpa diiringi pengolahan alam. Namun jika terus bertanya, mengapa eksploitasi itu bisa terjadi maka akan didapati jawaban yaitu untuk memuaskan nafsu manusia dan ternyata pemuasan nafsu itu identik dengan pandangan hidup.

Pada hari ini secara keseluruhan, bumi ini diterapkan dengan sistem global yang bernama kapitalisme dipimpin oleh Amerika Serikat. Kapitalisme memiliki akar kata kapital yang artinya besar, dan dalam bahasa Arab disebut sebagai Ro'sumaliyah yang berasal dari kata ro'sum (kepala) dan maal (harta). 

Kapitalisme sendiri dengan asas sekulerisme (pemisahan antara agama dan kehidupan) telah memberikan sudut pandang tentang kepuasan, kebahagiaan, standar penilaian, dan seterusnya yang identik harta. Sehingga kesemuanya diukur dengan harta, maka tak heran ada istilah untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.

Maka dari itu, antara sains dan sistem global erat kaitannya karena terkait dengan pandangan hidup.

Sains bisa berkembang menjadi lebih terdepan tanpa merusak alam hanya dengan sistem yang berasal dari sang Pencipta. Sedangkan hari ini kita telah mengindera bahwa sistem global yang diterapkan justru membawa kerusakan dan memunculkan fenomena alam yang anomali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun