Mohon tunggu...
Gheafni
Gheafni Mohon Tunggu... Mahasiswa - a collage student

yaa gitu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Faktor Penyebab Lingkaran Setan Kemiskinan

28 Oktober 2021   08:48 Diperbarui: 28 Oktober 2021   08:51 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang dikatakan para ahli dalam program Why It Matters, kemiskinan itu kompleks dan bukan hanya tentang tidak memiliki cukup uang untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan seseorang, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Masalah sumber daya yang langka memiliki konsekuensi yang membuat pengambilan keputusan jangka panjang menjadi sulit, karena apa yang dilakukan oleh tekanan finansial pada pikiran. Kemiskinan bahkan memiliki efek biologis.

Dalam Transcript of "Poverty isn't a lack of character; it's a lack of cash" , Rutger Bregman menyampaikan bahwa pendapatan dasar untuk memerangi kemiskinan, dengan harapan ketika kebutuhan dasar orang miskin terpenuhi (makan cukup, pendidikan layak), maka orang miskin dapat membuat keputusan yang lebih baik (misalnya, menghemat uang dan membuat rencana keuangan) yang berguna dalam jangka panjang, dan membantu diri mereka sendiri untuk mengentaskan masalah kemiskinan.

Memerangi kemiskinan bukan hanya tanggung jawab masyarakat, tetapi juga tanggung jawab negara. Sebagaimana diatur dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam hal akses pendidikan berkualitas bagi seluruh masyarakat, hak-hak dasar seperti listrik, sandang, pangan, dan papan juga harus terpenuhi, serta perempuan harus diprioritaskan, karena banyak penelitian menunjukkan hubungan antara Income Generated Activities yang menghasilkan pendapatan oleh perempuan dengan pertumbuhan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun