Mohon tunggu...
ghaswanbariq
ghaswanbariq Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAHASISWA UIN LAMPUNG

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Al-Quran Dan Urgensinya Dalam Kehidupan Manusia

30 November 2024   13:15 Diperbarui: 30 November 2024   13:12 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ghaswan Jauhar Bariq

2421020018

Pendahuluan
Al-Qur'an adalah wahyu dari alllah SWT, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril. Dan Allah SWT menurunkan al-qur'an sebagai penyempurna kitab-kitab dari kitab-kitab sebelumnya, untuk memberi petunjuk dan petunjuk kepada manusia, dan untuk membedakan antara kebenaran dan orang-orang fasik. Al-Qur'an diturunkan secara bertahap selama periode sekitar dua puluh tiga tahun. Kita semua tahu bahwa Al-Qur'an telah diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Setiap kali Al-Qur'an diturunkan, Nabi memerintahkan penulis wahyu untuk menuliskannya, namun, meskipun wahyu itu ditulis
2

oleh para penulis wahyu, ia tidak dikompilasi menjadi satu manuskrip dan sebagian besar Sahabat menghafalnya.
Al-Qur'an adalah salah satu kitab suci Islam yang memiliki sejarah yang berakar dan terjaga keasliannya dibandingkan dengan kitab-kitab suci lainnya sampai sekarang. Al-Qur'an adalah mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Rasul-Nya, dan kemudian ia akan dibawa kepada kehidupan bagi orang-orang yang beriman untuk memahaminya dengan pemahaman terbaik yang mungkin. diteruskan kepada umatnya yang beriman untuk dijadikan sebagai pedoman yang abadi dalam kehidupan diteruskan kepada umatnya yang beriman untuk dijadikan sebagai pedoman yang abadi dalam kehidupan.Al-qur'an memiliki fungsi sebagai petunjuk bagi manusia, oleh karena itu, setiap maknanya harus dipahami dengan sebaik-baik pemahaman
PEMABAHASAN 1.Pengertian Al-quran
Secara etimologis, Al-Qur'an berasal dari kata qara-a, yaqra-u, qira'atan atau qur anan, artinya susunan dan kumpulan kata dan huruf yang teratur dari satu ayat ke ayat lainnya. Pada saat yang sama, para ulama berbeda pendapat tentang asal usul kata Al Qur'an. Namun nama yang paling populer adalah Qur'an, yang merupakan bentuk Masdar dari qa-ra-a, sehingga setiap orang memahami kata Qur'an sebagai nama kitab suci. Selain perbedaan dalam cara para ulama mencari kata-kata dalam Al-Qur'an, para ulama juga berbeda dalam cara mereka mendefinisikan Al-Qur'an. Para ulama mendefinisikan Al-Qur'an dengan terminologi berikut.
a. Menurut Tarikh Al-Qur'an al-Karim, Muhammad Salim Muhsin mengatakan bahwa Al- Qur'an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, ditulis dalam bahasa mushaf, dan dibacakan kepada kita dengan cara mutawatiri. Bacaan Al- Qur'an, bahkan dalam surat terpendek, dianggap sebagai ibadah dan menentang orang yang tidak beriman.
b. Menurut Abdul Wahab Khalaf, Al-Qur'an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab melalui Jibril. Kebenarannya dan hujjah kerasulannya dijamin. Al-Qur'an adalah undang-undang bagi semua orang dan pedoman untuk beribadah. Itu terdiri dari mushaf yang dimulai dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Ns, dan diriwayatkan dengan jalan mutawatir kepada kita.
3

c. Menurut Syaikh Muhammad Abduh, Al-Qur'an adalah kalam suci yang diturunkan Allah kepada Nabi yang paling sempurna (Muhammad SAW), dan ajarannya mencakup semua pengetahuan. Ia adalah sumber mulia yang sifatnya hanya dapat dipahami oleh jiwa yang murni atau suci dan pikiran yang cerdas.
Tampaknya ketiga definisi yang diberikan oleh ketiga peneliti tersebut di atas saling melengkapi. Dalam definisi pertama, Al-Qur'an lebih dianggap sebagai firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan diriwayatkan dengan cara mutawatir. Membacanya untuk ibadah, salah satu tujuan, serta sebagai keajaiban atau melemahkan lawan yang menentangnya. Definisi kedua adalah jalan melalui Jibril. Ini dimulai dengan Surat al- Fatihah dalam bahasa Arab dan diakhiri dengan Surat an-Ns. Ini berfungsi sebagai dalil dan undang-undang bagi seluruh umat manusia serta pedoman untuk beribadah. Dalam definisi ketiga, Al-Qur'an memuat semua ilmu dan berfungsi sebagai sumber yang mulia. Hanya mereka yang memiliki jiwa suci dan berakal yang dapat memahami hakekatnya
2. Nama-Nama Al-Qur'an
Allah SWT. menyebut kitab yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW dengan berbagai nama, salah satunya adalah Alquran, yang sangat dikenal oleh umat Islam, yaitu Dalam Ash Suyuth, disebutkan bahwa: fainna katsrat al-Asm tadullu 'al syarafi al-musamma, banyak nama yang menunjukkan kemuliaan sesuatu yang diberi nama. Menurut Abu al-Ma'ali Syaydzalah, ada 55 nama dalam Al-Qur'an, dan menurut Abu al-Hasan al-Haraly, ada 90 nama. Namun, menurut Ibnu Jazzi al-Kalabi, hanya nama nama al-Qur'an, al-Kitab, al-Furqan, dan Adz-Dzikir yang ada di dalam al-Qur'an. Subhi al-Salih berpendapat bahwa nama Alquran disebut terlalu banyak sehingga membingungkan nama dan sifat Alquran.10 Allah SWT. menyebut kitab yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW dengan berbagai nama, salah satunya adalah Alquran, yang sangat dikenal oleh umat Islam, yaitu:
a. Disebutkan dalam Quran Q.S. Al-Isra: 9
b. Al-Kitab, yang berarti tulisan atau tertulis, menunjukkan bahwa wahyu ditulis sebagai
kumpulan ucapan dan huruf-huruf, seperti firman Allah dalam surah Al Anbiya' ayat
10:
c. Al-Furqan, yang berarti memisahkan. Penunjukan ini menunjukkan bahwa Al Qur'an
membedakan antara kebenaran dan kebohongan, seperti yang disebutkan dalam Surat Al-Furqon: 1.
4

d. Adz-Dzikr, artinya peringatan. Penamaan ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Al-Qur'an memuat berbagai peringatan bagi manusia, seperti yang disebutkan dalam Al-Hijr ayat 9
e. Al-Huda artinya petunjuk, seperti yang disebutkan dalam Al-Tauba ayat 33.
f. Asy-Syifa artinya obat atau penawar disebutkan dalam Q.S. Al-Isra ayat: 82
g. An-Nur artinya pelita sebagaimana disebutkan dalam Q.S. An-Nisa ayat:174
Selain itu, ada banyak nama-nama Alquran lainnya yang tidak tercantum di sini.
Meskipun demikian, setiap nama menunjukkan tujuan, sifat, dan peran Al-Qur'an dalam hubungannya dengan umat Islam dan Allah SWT. Selain itu, menunjukkan bahwa itu benar- benar murni dan agung dibandingkan dengan kitab-kitab lain yang diturunkan kepada para nabi sebelumnya.
3. Jaminan Hidup Berpegangan dengan Al-Qur'an
Al-Qur'an, yang merupakan wahyu dan firman Allah yang diturunkan kepada umat Islam melalui Nabi Muhammad SAW, adalah kitab yang tidak dapat dibantah kebenarannya dan sangat kaya akan segala sesuatu. Kitab ini juga merupakan sumber Islam yang paling penting dan pertama, yang berfungsi sebagai pedoman bagi setiap orang yang beragama Islam serta bagi seluruh umat manusia. Al-Qur'an tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dan Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan antara manusia dan alam. Untuk memahami ajaran Islam (kaffah), seseorang harus memahami isi Al-Qur'an dan mengamalkannya dengan benar dan konsisten dalam kehidupan sehari-hari
Oleh karena itu, setiap Muslim harus selalu terlibat aktif dengan Al-Qur'an, menggunakannya sebagai sumber inspirasi untuk pikiran, tindakan, dan inspirasi. Keistimewaan Al-Qur'an terletak pada fakta bahwa orang-orang yang hafalnya memegangnya sebagai pedoman hidup yang abadi di mana pun dan kapan pun. Al Qur'an ditulis untuk memberikan petunjuk kepada manusia. Selain itu, dengan berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Hadits, Allah dan Rasul-Nya menjamin bahwa mereka tidak akan tersesat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun