Sering terdengar di telinga "Indonesia minim minat baca", sudah jadi jarkoman dari pegiat media dan literasi untuk membangun kesadaran baca dan menulis. bisa jadi sepi pembeli dan pelanggan itu diakibatkan dari minimnya membaca, atau bahkan pelanggan ataupun pembaca beralih ke sistem yang modern?
Sekarang ini, dengan Gadget kita bisa akses dan mendapatkan apapun. Tinggal kepiawaian kita dalam mengelola dan menyalurkannya. Begitu juga dengan "Buku". Banyak penjual yang beralih untuk menjual bukunya kedalam sistem online, karena dipaksa oleh sistem yang tengah berjalan pada fase peralihan ini.
Proses jual ataupun beli dengan langsung, sedikit demi sedikit akan berkurang. Maraknya penggunak teknologi E-Money menambah kuat posisi jual beli Online ini berlangsung. Salahkah demikian?
Berbicara salah atau tidak terdengar sangat begitu pragmatis, toh kemajuan itu adalah hasil tempa manusia atas kesadaran untuk lebih maju dan berkembang. Kita dituntut untuk cekat-ceket dan teliti agar tidak ketinggalan zaman.
Ilmu pengetahun dan teknologi sejatinya adalah satu kesatuan yang memiliki korelasi untuk menciptakan perkembangan dan perubahan. Talcoot Person antara lain berkata: "Science terjalin intim (intimately intergrated) dengan suatu keseluruhan struktu sosial dan tradisi kebudayaan.... hanya dalam suatu jenis masyarakat tertentu science berkembang".
Walhasil pengetahuan tidak pernah netral, akan tetapi memiliki sebuah keberpihakan karena konteks penciptaan yang dimulai dari subyek untuk mendedah problematikan obyek. Proses sosial ini tidak datang dari ruang kosong semata, melainkan hasil konstruk yang berkembang.
Perlu ada penyambung lidah untuk penjual buku dipasar Gladak ini. Kungkungan dan corak dari penjual yang "mohon maaf" kadang masih kuno, harus merubah sedikit demi bersaing dan survive dari gencaran pasar yang terkesan bebas ini.
Sudah mulai muncul penjual buku bekas, yang memasuki sektor jual melalui pasar online. Sistem pendukung dan pengiriman yang kian menjamur, nambah memperbudah pembeli untuk mendapatkan barang tanpa harus sesak dan panas menerjang kepekikan jalan dan menghemat waktu.
Menjual buku, dan beberapa kerja-kerja intelektual memang membutuhkan kreatifitas atau bahkan Support System seperti yang pernah disampaikan Taufik Nandito dalam opininya Double Movement Pekerja Kreatif. Strategi Tag dalam media menjadi bagian dari Support, karena langkah ini mampu mengelompokan atas algoritma terbanyak dari subyek yang sering dijadikan opsi.
Ketika Romo Mangun mengklasifikan masyarakat Amerika dalam bukunya Di bawah Bayang-Bayang Adikuasa beliau mengklasifikan atas beberapa aspek. Ada beberap bagian yang bisa kita petik untuk pembelajaran. Salah satunya tentang The Craftman. Bagaimana relefansinya?
Kebebasan di sana memantik berfikir 500 kali, untuk bisa bertahan hidup, kemiskinan dan pengangguran di Amerika sebenarnya besar, akan tetapi sering tertutup oleh gaya glamour artist yang terkesan modist dan modern apabila dilihat oleh masyarakat kita.