Mohon tunggu...
Ghaasy Prasetiya
Ghaasy Prasetiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - a Learner

Find Your Self & Do Your Best

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mahasiswa KKN-T IPB University Edukasi Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Kotoran Feses Domba

13 September 2022   10:40 Diperbarui: 13 September 2022   12:14 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mahasiswa KKN-T IPB University Kelompok 09 Kabupaten Banjarnegara yang tengah melaksanakan kegitan program KKN di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara memberikan penyuluhan dan demonstrasi secara langsung terkait pembuatan pupuk organik cair dari kotoran feses domba kepada masyarakat. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2019), jumlah ternak domba di Banjarnegara mencapai 64.001 ekor. 

Desa Ratamba yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara saat ini juga sudah mulai berkembang di sektor peternakan. Ternak domba menjadi pilihan warga bahkan hingga Badan Usaha Milik Desa. Antusias warga dalam memulai usaha ternak tentu berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat di Desa Ratamba. 

Di sisi lain, ketidakmampuan dan kurangnya pengetahuan warga dalam mengelola limbah feses domba dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN-T IPB University mengadakan program penyuluhan dan demonstrasi pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) yang dilaksanakan di halaman Balai Desa Ratamba (15/07). 

Kegiatan ini meliputi pembagian modul mengenai pembuatan POC berbahan dasar kotoran domba serta penjelasan materi dan demonstrasi terkait pembuatannya secara langsung oleh Mahasiswa KKN-T IPB Kelompok 09 Kabupaten Banjarnegara dan anggota kelompok tani dari Selaras Farm dan Maju Bersama serta BUMDes Desa Ratamba. 

Pupuk organik cair tersebut diberikan dan dikelola oleh kelompok tani sendiri agar mereka dapat mengamati perubahan karakteristik yang terjadi selama proses fermentasi dari tanggal 15 Juli - 5 Agustus 2022. 

Selama proses tersebut berlangsung, Kelompok 09 Kabupaten Banjarnegara juga melakukan pendampingan secara langsung terhadap kelompok tani. 

Dengan berbekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari program ini, warga dan kelompok tani diharapkan dapat mengolah dan memanfaatkan limbah tersebut menjadi pupuk organik cair yang dapat meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman.

Selain itu, pengaplikasian pupuk organik cair diharapkan dapat menjadi pupuk alternatif dalam mengurangi penggunaan pupuk anorganik di Desa Ratamba yang apabila digunakan terus-menerus dapat menurunkan kandungan bahan organik tanah, aktivitas mikroorganisme tanah, tanah menjadi padat, dan terjadi polusi lingkungan (Sulaeman et al. 2017).

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun