Mohon tunggu...
Geraldo BagusHartanto
Geraldo BagusHartanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tidak Ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Heboh! Mahasiswa KKN UNDIP Sulap Minyak Jelantah Menjadi Lilin Cantik Bernilai Jual Mantap!

14 Agustus 2022   10:02 Diperbarui: 2 September 2022   16:06 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Foto Sosialisasi Ibu Rumah Tangga RW VII Kelurahan Panggung Lor secara Door-to-Door (Dokpri)

Semarang (13/08/2022). Mengolah kebutuhan minyak goreng sebagai media penggoreng dalam mengolah makanan hingga saat ini terus mengalami peningkatan. Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi gorengan merupakan faktor meningkatnya penggunaan minyak goreng. 

Minyak goreng yang telah digunakan selama tiga kali tidak lagi layak untuk dikonsumsi dan digunakan sebab dari proses penggorengan dapat menghasilkan senyawa-senyawa karsinogenik di dalam minyak goreng bekas sehingga dapat berpotensi mengalami penyakit kronis seperti aterosklerosis, diabetes stroke, jantung hingga kanker apabila dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. 

Selain itu, membuang minyak jelantah secara langsung ke lingkungan dapat menyumbat aliran drainase dan menyebabkan gangguan ekosistem pada lingkungan perairan akibat kandungan zat pengotor yang terdapat di dalamnya.

Warga Kelurahan Panggung Lor biasanya dalam mengelola limbah minyak jelantah akan langsung dibuang ke saluran pembuangan atau dikumpulkan kepada pengepul agar dapat diolah sehingga aman untuk dibuang. 

Oleh karena itu, Geraldo Bagus Hartanto, Mahasiswa KKN TIM 2 UNDIP menggagas suatu program agar dapat memberikan edukasi kepada masyarakat Kelurahan Panggung Lor agar lebih bijak dalam mengelola limbah rumah tangga yaitu minyak jelantah yang akan diolah menjadi aromaterapi serta dapat meningkatkan kreativitas dan ketrampilan warga Kelurahan Panggung Lor sehingga produk yang dihasilkan dapat memberikan peluang wirausaha lilin aromaterapi kepada masyarakat sekitar. Kegiatan ini diterima baik dan mendapatkan respon positif dari khusunya ibu-ibu rumah tangga sebagai pengguna minyak goreng secara rutin.

“Awalnya banyak warga yang terkejut dan tidak menyangka minyak jelantah dapat diolah menjadi lilin aromaterapi, setelah saya jelaskan proses pengolahnnya beberapa warga tertarik untuk mencobanya di rumah,” kata Geraldo,

“Saya merasa senang warga Kelurahan Panggung Lor terbuka dalam menerima pengetahuan baru yang saya sampaikan” tambahnya.

Langkah Pembuatan Lilin Aromaterapi Berbahan Dasar Minyak Jelantah  (Dokpri)
Langkah Pembuatan Lilin Aromaterapi Berbahan Dasar Minyak Jelantah  (Dokpri)
Kegiatan penyuluhan diawali dengan menyampaikan informasi mengenai bahaya penggunaan minyak jelantah secara terus menerus bagi kesehatan tubuh serta akibat membuang minyak jelantah secara sembarangan. Kemudian kegiatan dilanjut dengna memberikan edukasi kepada ibu-ibu Kelurahan Panggung Lor cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi serta memberikan video tutorialnya, hal tersebut bertujuan agar ibu-ibu mudah memahami setiap tahapan prosesnya.

Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah dengan Aroma Fruity (Dokpri)
Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah dengan Aroma Fruity (Dokpri)
Bahari, masyarakat Kelurahan Panggung Lor yang ikut menghadiri penyuluhan menanggapi positif kegiatan penyuluhan ini. “Lilin aromaterapi ini ternyata bagus, produk yang dihasilkan juga cantik jadi kepikiran untuk membuka usaha lilin aromaterapi ini”, ucap ibu rumah tangga berusia 47 tahun itu. 

Harapan setelah terlaksananya kegiatan penyuluhan ini akan menambah wawasan baru bagi masyarakat untuk ikut menyelamatkan ekosistem dengan lebih bijak dalam mengolah limbah rumah tangga, serta dapat membuka peluang usaha baru dan menggugah jiwa wirausaha masyarakat Kelurahan Panggung Lor yang sekaligus meningkatkan perekonomian warga sekitar.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun