Mohon tunggu...
Gusty Fahik
Gusty Fahik Mohon Tunggu... Administrasi - Ayah dan pekerja. Menulis untuk tetap melangkah.

I'm not who I am I'm who I am not (Sartre)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Manusia-manusia Patung

27 Januari 2019   22:10 Diperbarui: 27 Januari 2019   22:29 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: diolah dari pexels.com

/1/
Beberapa malam terakhir
entah oleh sebab apa ia terbangun, melihat
sosok-sosok yang telah menjadi patung 
saling kunjung

oh, itu bukan patung-patung 
mereka manusia 
atau yang sekali waktu 
pernah menjadi manusia

seperti dirinya?
Ia bertanya entah tentang siapa

/2/
Ia telah membeli kaca mata untuk berjaga-jaga
bila terbangun lagi malam ini
ia akan mampu membedakan patung-patung
dari manusia,
dari dirinya

tapi ia tak melihat (si)apa-(si)apa
hanya suara-suara berkisah tentang kemarau  panjang
yang membakar ladang-ladang jagung
seperti kabar kematian yang dekat meski tetap asing

/3/
Aku bosan menjadi patung, ia mendengar sebuah suara
Oh, aku sudah lelah menjadi manusia,

Lalu kisah-kisah mengalir lewat sepasang mulut yang
bertukar suara.

Malam basah, rupanya di luar sedang gerimis
dia takut pada gelap, juga lelap
dibiarkan telinganya terbuka,
menangkap suara-suara

/4/
Jadi apakah patung ini harus dirobohkan juga?
Ya. Kasihan. Ini patung paling indah di kota kering ini.
Ia mendengar mesin-mesin bekerja

/5/
Tubuhnya rubuh, hancur berkeping-keping
Oh, aku hanya sebuah patung!
Ia berseru, entah kepada (si)apa.

Kupang, 17-19
Gusty Fahik -Komunitas Penulis Kompasiana Kupang-NTT (Kampung NTT)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun