Mohon tunggu...
Gusty Fahik
Gusty Fahik Mohon Tunggu... Administrasi - Ayah dan pekerja. Menulis untuk tetap melangkah.

I'm not who I am I'm who I am not (Sartre)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Demikianlah Kita

22 Januari 2019   12:06 Diperbarui: 22 Januari 2019   12:07 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demikianlah kita perlahan menjadi kawanan serigala
saling memangsa dalam diam yang ganas
bertaruh nasib,  kawan dan lawan
mengejar waktu yang selalu lepas

Kita kaum yang selalu dirayu
janji-janji dan puja puji ampuh
hingga kita tak lagi tahu,
di mana takdir akan berlabuh

Di atas awan tuan tuan terus bertaruh
mengumbar mimpi  semanis madu
sedang kita, sepanjang hayat berkawan keluh
mengais hidup pada pasir waktu

Demikianlah kita, kawanan yang terus berpeluh
mengisi deret angka harta para tuan
diiming mimpi surga nan teduh

(Koe 19)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun