Mohon tunggu...
Geyonk
Geyonk Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga 62

Photomood, Saya dan kopi hitam .:: IG::.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Warna dan Cahaya, Sebuah Cerita II

10 Mei 2018   15:32 Diperbarui: 10 Mei 2018   16:18 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jokpin pernah mengungkapkan, Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan, berhubung saya sudah kembali disini maka tinggal angkringan yang ada di kepala. Saya pikir dua bungkus nasi sambel teri dan beberapa gorengan dan ceker serta segelas teh nasgitel sudah lebih dari cukup untuk perut mungil ini. Jam sebelas kurang dikit ketika saya melangkahkan kaki keluar menuju angkringan; "ah untung sepi." Hanya ada beberapa bapak-bapak yang duduk lesehan di tikar, di depan mereka ada lepek dan kopi dalam gelas kecil. Tidak butuh waktu lama untuk menghabiskan satu bungkus sego kucing, dan saat hendak meraih bungkus kedua, terdengar percakapan antara bapak-bapak tadi.

"Nganu dab, jare koncoku bar neng dokter, ra iso ngising seminggu, dedel jarene. Njuk dikei obat opo yo jenenge mau wah lali!"

"Trus, jare dokter'e njuk ceramah nek awak'e sehat kui iso didelok soko pembuaangan akhir'e, soko tekstur sing uapik kui jare seng koyo wajik, ora cuer opo meneh atos, nek werno kui sing apik koyo gedang kepok mateng, ora pucet, neng ojo nganti koyo sawo bosok."

"Wah kowe kui, cerito kok koyo ngono, kae deloken ono sing lagi mangan!" Sambung bapak yang lainnya, sambil mengarahkan dagunya ke saya.

Niat membuka bungkus kedua jadi sirna, saya kemudian cepat-cepat menghabiskan minuman dan membayar. Bukan karena merasa jijik tidak sengaja cerita tadi masuk paksa ke kuping ini, tapi ada yang membuncah, memaksa untuk segera pulang dan menuliskan sesuatu.

Lupakan teksturnya, saya ingin membahas gedang kepok mateng dan sawo bosok. Kita pasti tahu apa yang dokter itu ingin sampaikan kepada sang pasiennya melalui dua jenis buah-buahan untuk istilah diatas? Yup bener banget, istilah itu untuk menggambarkan warna. Dan kenapa buah-buahan yang dipakai untuk menggambarkannya? Mungkin hanya sang dokter yang tahu. Kita hanya mereka-reka, mungkin untuk gampang mengistilahkannya.

Warna itu apa? Kalo mencari di Wiki, Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Terlalu fisika banget bikin pusing.

Ketika saya iseng bertanya apa itu warna pada orang-orang di rumah, ada yang jawab warna ya warna, ada yang bilang warna tu kayak mejikuhibiniu. Bagimana dengan anda, dapatkah menjelaskan definisi apa itu warna, tanpa mencari pada mesin pencari?

Pensil warna
Pensil warna
8Apapun penggambarannya, warna memang telah diperhatikan sejak ratusan tahun yang lalu. Menurut yang 'tercatat' pemikiran awal tentang warna ini ada pada filsuf besar Yunani Aristoteles, beliau mengemukakan bahwa "warna adalah pemberian Tuhan melalui cahaya surgawi."

Sejak saat itu warna memicu serangkaian penemuan dan pemikiran. Mungkin pemikiran yang menjadi pemikiran serius tentang warna ada pada penemuan Sir Isaac Newton, ketika penelitian beliau tentang warna menggunakan dua buah prisma. Cahaya dibelokkan pada prisma pertama akan terbagi menjadi spektrum warna yang kasat mata, dan spektrum cahaya ini ketika mencapai prisma kedua akan menghasilkan cahaya kembali.

ilustrasi pembelokan cahaya
ilustrasi pembelokan cahaya
Sebuah warna dapat diterjemahkan ketika ada sumber energi(cahaya) memancarkan gelombang elektromagnetik ini mengenai objek, dan objek/benda tersebut yang mengandung pigment menyerap atau memantulkan spektrum cahaya tadi. Jadi jika objek itu memantulkan seluruh spektrum cahaya tadi maka, akan terlihat sebagai objek yang berwarna putih. Sebaliknya jika suatu obyek menyerap seluruh spektrum cahaya maka objek tadi akan terlihat hitam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun