Mohon tunggu...
Geyonk
Geyonk Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga 62

Photomood, Saya dan kopi hitam .:: IG::.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cahaya dan Warna dalam Fotografi, Sebuah Cerita I

20 April 2018   01:18 Diperbarui: 20 April 2018   12:11 2641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Acara yang dipandu Will Smith yang berjudul One Strange of Rock itu sudah separuh jalan berlalu saat saya mulai menontonnya, dimulai dari establishing shot, menampilkan kerumunan orang banyak di sebuah jembatan yang siap dengan segala kamera ditangan, berbagai jenis kamera video, DSLR, mirrorless, pocket cam, dan juga tidak ketinggalan terlihat disana kamera ponsel.

Hendak mengabadikan momen yang hanya terjadi 2 kali dalam setiap tahunnya, matahari yang menjelang terbenam, melintas dan terlihat diantara gedung-gedung tinggi di kota Manhattan, lalu shot size berubah menjadi medium shot pada satu sosok pria yang sudah cukup berumur, telihat tidak membawa apapun, matanya hanya melihat situasi, dan sesekali melihat ke depan.

Lalu disambung narasi oleh will smith, orang ini salah satu dari sekian banyak yang lebih mengenal matahari dari kita semua. Beliau  adalah salah satu dari tujuh orang astronut yang ditugaskan memperbaiki teleskop hubble, Jeffrey Hoffman.

Singkat cerita, sisa acara tersebut hanya mengundang decak kagum dan menambah penghormatan saya terhadap bumi, tempat dimana kita berada ini. Tanpa bumi yang 'hidup', mungkin peradaban ini sudah lama berakhir, sama seperti Venus dan Mars. Tanpa bumi yang melindungi dari radiasi, sinar(ultraviolet) dan panas dari matahari, kita tinggal cerita.

Berbicara tinggal cerita ada kabar yang baru saja sampai, Fuji mengumumkan akan berhenti memproduksi salah satu film 135 analognya, Fuji Neopan Acros. Bagi kita yang kekinian mungkin berita ini bukan hal yang besar, ketika satu demi satu  para produsen pembuat film analog memutuskan untuk berhenti memproduksinya lagi, 135mm, 120mm, 5x7, 8x10 semua akhirnya tinggal cerita anak cucu, semua kemudian digantikan pixel.

Bagi saya atau bahkan bagi kita semua yang sudah terbiasa dengan digitalisasi, perihal 'membunuh' film analog adalah hal yang sangat masuk akal, namun tidak bagi mereka yang tetap bertahan menggunakannya, seperti cotohnya bapak ini, ketika Ilford memutuskan 'membunuh' Cibachrome(large format camera) tahun 2011, beliau memutuskan untuk memborong Cibachrome untuk 'amunisi'nya selama 10 tahun. Bagi seorang Christopher Burkett dari Milwaukie Oregon, beliau akan terus mengambil gambar sampai nanti film yang beliau punya telah habis,

 "one day when i leave the dark room and i turn off the lights and that's the last time i'll be in the, so that's a difficult thing because  i love what i do. And going out and photographing is one thing, but spending time bringing the light out of the images to share them with the other people is really what it's all about."


Huh, nyesek banget bukan? Ketika kecintaannya pada dunia rekam beku 100000% harus terhenti karena terpaksa.

Pada tahun yang sama yaitu tahun 2011, Fuji juga telah menghentikan salah satu 135mmnya, Neopan SS, dan film itu banyak meninggalkan sebuah kenangan yang manis walau tidak berujung happy ending.

Jujur, sebenarnya tidak terlalu suka dengan BW, walaupun kata orang, BW itu timeless. Saya pribadi lebih suka dengan yang berwarna, dan kata orang lagi, banyak banget fotographer besar yang memakai BW sebagai masterpiece mereka, dan itu lagi-lagi menimbulkan satu pertanyaan besar bagi saya, jikalau saat kamera mulai diproduksi massal sudah ada film berwarna, kira-kira mana yang 'dewa-dewa' fotografi itu pilih?

Neopan SS (Dok. Pribadi)
Neopan SS (Dok. Pribadi)
Hari ini ketika kita ingin menggunakan dan mengubah dari koleksi foto digital yang ada di PC/laptop dan smartphone atau membuat sebuah foto Black and White kita tinggal menggeser slider saturation mentok ke kiri, atau tinggal menekan tombol shift+ctrl+u pada program photoshop untuk fungsi desaturate, tidak sampai 2 detik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun