Mohon tunggu...
Geyonk
Geyonk Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga 62

Photomood, Saya dan kopi hitam .:: IG::.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Foto Hitam Putih Lebih Keren, Benarkah?

26 Mei 2016   22:24 Diperbarui: 4 April 2017   16:53 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto hitam putih. Sumber: Photographycorner.com

Bangun tidur, terus duduk di depan PC sambil ngopi iseng buka FB siapa tahu ada inbox nyasar, sekilas terlihat di bawah foto diri yang diunggah teman ada komentar, 'dibewein' keren tuh. 

'DiBewein' adalah sebuah kegiatan mengubah kondisi sebuah foto yang tadinya berwarna menjadi hitam dan putih, sebenarnya agak rancu bila kita menyebut hitam dan putih karena disana ada warna ketiga yaitu abu-abu dalam berbagai macam tingkatan. 

Seperti dua gambar berikut ini, yg pertama adalah murni BW (mungkin tidak akan terlihat foto apa itu) dan bawahnya yang bisa dilihat gambar apa itu, adalah grayscale.

Bila BW murni, hanya ada hitam dan putih. dokpri
Bila BW murni, hanya ada hitam dan putih. dokpri
Grayscale. dokpri
Grayscale. dokpri
Kembali ke masalah 'dibewein', apakah iya semua foto akan tampak keren bila dalam format BW? Kebetulan juga dulu seorang Ted Grant pernah berkata "When you photograph people in color, you photograph their clothes. But when you photograph people in Black and white, you photograph their souls." 

Pertanyaan ini tidak pernah bisa terjawab sampai saat ini bagi saya, mungkin dulu ketika kenal SLR film BW ini termasuk barang yang gak ramah bagi kantong. Kecuali ada tugas yang wajib menggunakan film BW, itupun saya dan teman-teman patungan beli rolnya, jadi satu rol bisa buat mengerjakan tugas, untuk 5-6 kawan termasuk saya.

Kemungkinan kedua dimana BW tidak begitu terlihat keren di otak ini, karena saya mulai mengenal color correction (bagaimana memperbaiki warna, caranya ada posting sebelumnya) dan color grading. Proses unik dalam editing biasanya dalam footage untuk menyelaraskan warna, mengubah ataupun menambah. 

Bagi saya pribadi inilah nyawa atau 'soul' sebuah image itu tercipta, karena dengannya kita bisa menggambarkan objek, mengekspresikan emosi, dan membangkitkan tanggapan bagi siapa saja yang melihat foto tersebut. Sebagai pendapat bisa saja saya salah, tapi ketika itu mengandung unsur seni akan tergantung pada pribadi masing masing bukan.

Foto aslinya.

File Asli. dokpri
File Asli. dokpri
Kemudian saya ubah menjadi Grayscale

Grayscale. dokpri
Grayscale. dokpri
Di sini saya tambahkan unsur warna hijau, yang dalam color wheel, menyatakan apprehension.

Color Grading. dokpri
Color Grading. dokpri
Lanjut untuk konsep yang kemaren sempat merebak, LGBT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun