Mohon tunggu...
Humaniora

Proses Pendidikan yang Tepat Sebagai Kunci Kesejahteraan Bangsa

30 November 2017   23:04 Diperbarui: 30 November 2017   23:14 2165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hak mendapat pendidikan di Indoensia diatur dalam UUD pasal 31 ayat (1) yang berbunyi "Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan" Disini setiap warga negara berhak mendapat pelayanan pendidikan yang layak dan merata. Pendidikan yang layak ini artinya, pendidikan yang diberikan kepada peserta didik harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik dalam usia tertentu, serta sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Sedangkan arti dari pendidikan yang merata sendiri adalah pendidikan yang harus didapatkan oleh semua warga negara Indonesia secara merata. Pentingnya suatu proses penidikan yang layak dan merata inilah yang harus diberikan kepada seluruh peserta didik di Indonesia untuk memberinya bekal di masa depan agar mereka dapat mencapai sebuah kesejahteraan, baik secara fisik maupaun psikis. Mengingat tujuan dari pendidikan sendiri secara umum adalah mengubah segala macam kebiasaan buruk yang ada di dalam diri manusia menjadi kebiasaan yang baik selama hidupnya, dengan tujuan untuk meningkatkan kaulitas diri secara pribadi yang mampu bersaing dan menjawab berbagai tantangan di masa depan. Sedangkan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdasakan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Proses pendidikan yang layak dalam suatu negara harus sangat diperhatikan oleh seluruh kalangan masyarakat, tidak hanya pemerintah saja, seluruh masyarakat harus berperan aktif dalam membantu terselenggaranya suatu proses pendidikan yang layak dan merata. Proses pendidikan sendiri tidak hanya terjadi di lingkup sekolah saja, tetapi proses pendidikan ini dapat terjadi dimana saja, salah satunya di lingkungan keluarga, termasuk juga di lingkungan sekitar dimana kita berinterkasi dengan orang lain.Mengingat arti dari kata pendidikan sendiri adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Dari pengertian tersebut, sebenarnya tanpa kita sadari proses pendidikan selalu berlangsung kapan saja dan dimana saja, tidak hanya di sekolah saja.

Dilihat dari jalanya suatu proses pendidikan di lingkungan keluarga, maka seluruh masyarakat di Indonesia perlu mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai pentingnya metode pendidikan yang layak yang harus diberikan kepada anak selama dia mengalami proses pendidikan di lingkungan keluarga. Mengingat suatu proses pendidikan yang dialami oleh anak pertama kali akan terjadi di lingkungan keluarga, yaitu pada umur sekitar 0-8 tahun. Tidak hanya orang tua dari anak tersebut saja yang perlu memperhatikan hal itu, kita semua harus benar-benar dapat memahami bagaimana cara mendidik seorang anak dengan cara yang tepat, termasuk juga saudara dan kerabat-kerabat terdekatnya. Proses pendidikan yang dilakukan di lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar terahdap proses perkembangan anak selanjutnya. Apabila proses pendidikan di lingkungan keluarga dilakukan secara tepat dan efektif, maka akan menghasilkan cara berpikir yang sehat dan positif dari seorang anak, sehingga dapat menciptakan kebiasaan, sikap dan perilaku anak yang baik pula serta dapat membentuk kepribadiaan seorang anak yang sesuai dengan norma dan etika. Kualitas tinggi seorang anak yang diciptakan dari lingkungan keluarga dapat menimbulkan semangat belajar yang tinggi kedepannya sekaligus dapat mempengaruhi teman-temannya untuk berprilaku positif.

Tidak hanya proses pendidikan di lingkungan keluarga saja yang berpengaruh besar terhadap perkembangan seorang anak. Proses pendidikan di lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar dimana mereka berinteraksi dengan orang lain juga punya pengaruh yang sangat besar terhadap proses perkembangan anak. Proses pendidikan di lingkungan sekolah sebagian besar hanya menekankan pada penguasaan materi saja, sedangkan pembentukan karakter seorang peserta didik di sekolah-sekolah di Indonesia masih terbilang cukup rendah. Hal itulah yang membuat warga negara Indonesia memiliki tingkat kesejahteraan rendah. Apabila pembentukan karakter seorang peserta didik lebih ditingkatkan, maka akan menciptakan pemikiran peserta didik yang lebih postif dan dapat menimbulkan semangat belajar yang tinggi untuk mencapai sebuah kesuksesan di masa depan.

Kepribadian seorang anak dibentuk oleh pengalaman yang mereka alami semasa hidupnya. Pengamalan yang positif yang didapatkan seorang anak akan memberikan pengaruh yang positif terhadap proses perkembangannya. Tidak hanya pengalaman di lingkungan keluarga saja, tetapi juga di lingkungan sekitar dimana mereka berinteraksi dengan orang lain, termasuk juga di lingkungan sekolah, dimana mereka bergaul dengan teman-temannya. Pergaulan positif yang mereka alami dapat memicu terbentuknya kepribadian yang positif pula. Meskipun banyak yang berpendapat bahwa kepribadian seorang anak sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan, tetapi kepribadian buruk yang dibawa sejak lahir akan dapat ternetralisir apabila anak tersebut terbiasa dengan kegiatan positif yang dilakukannya  selama masa hidupnya. Sebaliknya, pengalaman yang buruk dapat juga membentuk kepribadian seorang anak menjadi buruk. Meskipun sebenarnya dia memiliki kepribadian yang baik yang diwariskan oleh kedua orang tuanya, tetapi apabila potensi tersebut tidak dikembangan maka, kepribadian yang baik tersebut tidak akan terbentuk seutuhnya. Sehingga masuknya pengalaman yang negatif yang diterima oleh seorang anak akan secara mudah membentuk kepribadian yang negatif.

Kesimpulannya adalah apabila kita dapat memberikan proses pendidikan yang layak kepada seorang anak berupa pengalaman-pengalaman positif setiap hari, dimulai dari lingkungan keluarga, maka proses pendidikan tersebut suda dapat dikatakan layak. Karena proses pendidikan yang layak tersebut akan menciptakan kualitas diri secara pribadi dari seorang anak sesuai dengan tujuan pendidikan, baik tujuan pendidikan secara umum, maupaun tujuan pendidikan nasional.  Pembentukan karakter positif yang kuat tersebut harus dimulai sejak dini, yaitu di lingkungan keluarga.  Karena kerakter kuat tersebut tidak akan mudah dipengaruhi oleh hal-hal negatif dari lingkungan sekitar dan justru dapat mempengaruhi orang disekitarnya untuk berprilaku positif. Sehingga apabila proses pendidikan di lingkungan keluarga ini dilakukan secara merata oleh seluruh warga Indonesia, maka bangsa Indonesia ini akan memiliki banyak sumber SDM yang berkualitas. Sehingga secara tidak langsung kesejahteraan seluruh warga negara Indoensia akan semakin meningkat dan tingkat kesejahteraan bangsa akan semakin tinggi pula.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun