Semua orang pasti pernah stres, tertekan, atau merasa bad mood. Stres bisa disebabkan oleh berbagai hal, baik dari masalah yang bisa dijelaskan atau sekadar perasaan yang tiba-tiba muncul karena adanya ketidakseimbangan mindset, hasrat yang terpendam, kesepian, atau faktor-faktor lain yang bersifat sangat personal.
Suasana hati yang tidak nyaman membuat kita malas melakukan aktivitas sampai-sampai mengganggu produktifitas. Tak jarang pula saking sensitifnya kita, emosi yang tak terkontrol malah merusak hubungan kita dengan orang lain seperti anggota keluarga, pasangan, teman, atau rekan kerja di kantor.
Penurunan produktifitas juga diakibatkan karena stres yang berlebihan dapat memicu berbagai penyakit, seperti sakit kepala, flu, insomnia, maag, hingga penyakit diabetes, jantung, bahkan depresi.
Kali ini saya akan membagikan beberapa tips untuk melepaskan diri dari stres sehingga kita bisa terus menjadi seseorang yang positif dan produktif. Karena artikel ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi, saya sangat terbuka jika Anda mau membagikan tips lain di kolom komentar.
1. Membuka Diri
Apakah Anda tipe orang yang suka mengurung diri ketika dirundung masalah?
Mengurung diri membuat kita memendam unek-unek lebih banyak dan tidak memperoleh insight atau sudut pandang lain yang mungkin kita butuhkan untuk memecahkan masalah. Sebaliknya, jika kita membuka diri dengan sekadar sharing ke orang terdekat atau orang yang bisa kita percaya, setidaknya kita bisa melepaskan unek-unek tersebut.
Selain sharing, kita juga bisa berbicara dengan orang yang berpengalaman atau expert yang kita harapkan dapat memberikan solusi terhadap masalah yang tengah kita hadapi. Orang-orang berpengalaman yang dimaksud diantaranya orang tua, guru, atasan di kantor, atau konsultan. Dengan berbicara kepada orang yang tepat, kita bisa berpikir lebih jernih dan memperkecil risiko kesalahan dalam bertindak.
2. Memandang Masalah dari Sisi Positif
Masalah merupakan representasi dari ketidaksesuaian antara realita dengan ekspektasi, dengan kata lain masalah adalah harapan yang tidak tercapai.
Saat anak-anak menginginkan balon, mereka akan menangis dan merengek kepada orang tuanya. Masalah adalah ketika anak menginginkan balon tetapi ia tidak punya kemampuan untuk membeli balon. Masalah tersolusikan ketika orang tua menyadari keinginan sang anak dan membelikan balon untuknya.
Bagi orang dewasa, tangisan dan rengekan menjadi tidak ada artinya, kita juga tidak bisa melulu bergantung kepada orang lain untuk mengatasi masalah. Inilah mengapa fondasi penyelesaian masalah bagi orang dewasa adalah kekuatan dan ketahanan diri sendiri.
Lihatlah masalah dari sisi positif bahwa masalah adalah sesuatu yang membuat kita belajar menjadi seseorang yang lebih kuat dan berkompetensi sehingga kita tidak takut untuk menghadapi masalah dengan usaha terbaik kita. Namun jika pada titik tertentu usaha tersebut tidak membuahkan hasil sesuai harapan, cobalah untuk tetap berlaku sportif dan ikhlas. Yakini bahwa kegagalan bukanlah kesalahan kita, bukan juga kesalahan orang lain, tetapi memang bukan saat ini waktu yang tepat.
3. Memaafkan Diri Sendiri
Ada sebuah perkataan bijak dari seorang guru yang selalu saya ingat bahwa tidak ada kaitannya antara berpindah tempat dengan ketenangan hati.
Kita seringkali berpikir ketika kita meninggalkan suatu tempat maka kita juga akan meninggalkan semua masalah yang berasal dari tempat itu. Padahal ketika kita sudah sampai di tempat lain, masalah tetap membekas dalam memori kita dan menjadi trauma. Hal ini menandakan bahwa masalah ada dalam diri kita sendiri. Apakah kita bisa memutuskan ikatan dengan masalah itu atau tidak?
Berusaha menerima kesalahan dan memaafkan diri sendiri adalah jalan terbaik untuk melanjutkan hari-hari dengan percaya diri.
4. Mendengarkan Musik
Menenangkan diri sejenak penting untuk menjernihkan pikiran agar kita bisa berpikir lebih positif. Untuk melalui transisi tersebut dengan smooth, biasanya saya mendengarkan musik-musik tanpa lirik dengan ritme yang tenang (chill), alunan piano, atau lagu-lagu yang membawa energi semangat.
Saya agak tergelitik dengan komentar-komentar netizen dari lagu instrumental yang kemarin saya dengar di Youtube. Anak-anak laki-laki yang suka berbuat onar di sekolah atau mereka yang menjadi pusat senda gurau di kelompoknya ternyata juga mendengarkan lagu-lagu seperti ini saat sedang sendiri sepulang sekolah. Ya... semua orang butuh ruang untuk tenang.
5. Makan Makanan Kesukaan
Sudah bukan rahasia lagi jika makan makanan lezat adalah cara paling ampuh untuk melepaskan stres. Namun jika dibiarkan berlebihan, kebiasaan ini tidak baik untuk kesehatan. Selama kita bisa mengontrol nafsu makan kita, sesekali tidak apa-apa ya, hehehe...
6. Olahraga
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga yang teratur dapat menurunkan stres seseorang. Hal ini terjadi karena olahraga dapat menurunkan hormon kortisol dan epineprin serta meningkatkan hormon norepineprin sebagai antidepresan, dikutip dari Kompas.com (2018).
Karena saat stres kita cenderung lebih malas bergerak, saya sarankan untuk memilih olahraga yang ringan dan nyaman untuk dilakukan. Berkeliling kompleks dengan sepeda, bermain badminton dengan kerabat, bermain futsal dengan keluarga, jogging, atau senam adalah ide yang patut dicoba untuk mengembalikan mood.
7. Melakukan Hobi
Hobi adalah salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk mengembalikan mood. Jika sedang bad mood, biasanya saya akan bermain piano, streaming Youtube, atau menulis. Belakangan ini saya juga senang memasak masakan yang simple untuk menghibur diri. Bagaimana dengan Anda?
8. Rekreasi dan Meditasi
Banyak kasus stres yang disebabkan oleh tekanan pekerjaan atau kelelahan mental akibat aktivitas yang dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu panjang. Untuk melepaskan kebosanan, mungkin sudah saatnya Anda meluangkan waktu untuk kegiatan menyenangkan di luar kebiasaan. Kegiatan tersebut antara lain piknik di dalam kota, rekreasi ke luar kota, berlibur ke luar negeri, bermeditasi dengan teh atau susu hangat, atau menikmati kopi di kedai terbaik di kotamu.