Ketenangan di Surga Wisata Alam Yogyakarta

Sehari setelah pemilu serentak 17 April 2019 lalu, saya berangkat ke Yogyakarta diiringi niat silaturahmi dengan kakek dan nenek di kampung, Gunung Kidul. Karena niat murni tersebut, saya tidak menyusun itinerary. Toh saya pikir bukan sekali ini saja saya berkunjung ke Yogyakarta. Candi Perambanan, Candi Borobudur, Keraton, Alun-alun, Pemandian Tamansari, Malioboro, Pasar Beringharjo, wisata batik, dan kuliner gudeg atau bakpia, semuanya bukanlah hal baru buat saya.

Namun kebetulan pakde (sebutan paman oleh orang Jawa) mengajak saya jalan-jalan ke beberapa tempat, tidak banyak namun berkesan. Saya pikir destinasi ini cocok untuk siapa saja yang bosan dengan wisata-wisata Yogyakarta seperti yang telah saya sebutkan di paragraf awal atau menginginkan suasana alam Yogyakarta di samping wisata budayanya.

Embung Nglanggeran

Mengutip Wikipedia, embung adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air terkait (sungai, danau). Sesuai artinya, Embung Nglanggeran nampak seperti sebuah danau buatan. Nglanggeran sendiri adalah nama sebuah gunung dan embung terletak di atas bukit termasuk dalam wilayah konservasi Kebun Buah Nglanggeran.

Untuk melihat embung, kita harus menaiki cukup banyak anak tangga, tetapi begitu sampai di puncak kita akan dibuat tertegun oleh pemandangan yang ada. Ukuran embung cukup besar, airnya bersih dan berwarna hijau kuning kebiruan. Saya pikir gabungan warna yang indah tersebut dihasilkan dari pantulan cahaya matahari dan langit yang cerah pada saat itu. Terdapat pula bunga-bunga hias dan saung-saung kecil di beberapa sisi mengelilingi embung.

Embung Nglanggeran| Dokumentasi pribadi

Selain menikmati keindahan embung ini sendiri, kita dapat melihat Gunung Api Purba dari jarak yang strategis. Jika mau sedikit berusaha lagi menaiki beberapa anak tangga, destinasi wisata ini pun menyediakan beberapa rumah pohon sehingga kita bisa menikmati pemandangan alam Yogyakarta dari ketinggian. Berbeda dengan cuaca Yogyakarta yang terkenal panas, saat berada di rumah pohon udara terasa sejuk dan kita akan dibuat betah berlama-lama di sini.

Rumah pohon di area Embung Nglanggeran| Dokumentasi pribadi

Puncak Becici

Berada di Kabupaten Bantul, Puncak Becici adalah wisata hutan pohon pinus terbesar di Yogyakarta. Kenapa terbesar? Saat menyusuri jalan menuju destinasi, di kiri kanan jalan terdapat beberapa tempat wisata dengan tema serupa, namun ukuran tempat relatif lebih kecil dan tidak seramai kunjungan wisatawan di Puncak Becici. Popularitas Puncak Becici kian terangkat setelah kunjungan wisata Mantan Presiden Amerika Serikat Obama pada bulan Juni 2017.

Menurut penuturan sepupu saya (asli warga Yogyakarta), Puncak Becici pada tahun 2017 belum seramai sekarang dan masih belum banyak didirikan wahana-wahana di dalamnya. Namun jika sekarang kita berkunjung melihat-lihat Puncak Becici, banyak sekali wahana selfie atau foto yang instagramable, juga terdapat off road, flying fox, hammock, pohon kayu dan ayunan.

Karena letaknya di atas Gunung Kidul, di atas puncak kita dapat menyaksikan keindahan alam Yogyakarta dari ketinggian. Pemandangan di bawah dipenuhi pepohonan hijau nan sejuk!

Pantai Baru

Pantai Baru| Dokumentasi pribadi

Saat ke Yogyakarta, banyak wisatawan berpikir mengunjungi Pantai Parangtritis atau Baron karena kedua pantai tersebut terkenal sejak dulu. Namun saya sendiri berpikir sebaliknya.

Untuk dapat betul-betul menikmati keindahan pantai dengan hikmat dan mendapatkan foto yang cantik tanpa objek lain (keramaian orang) di sekitar kita, saya memilih pantai yang lebih sepi pengunjung. Pilihan jatuh pada Pantai Baru di Bantul, berlawanan arah dengan Parangtritis.

Pantai Depok