Mohon tunggu...
Getha Dianari
Getha Dianari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Tunggu sesaat lagi, saya akan menulis lagi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Untuk Kalian yang Selalu Gagal Diet, Ini Cara Bisa Turunkan Berat Badan 8 Kg

16 Desember 2018   14:20 Diperbarui: 18 Januari 2019   19:50 3291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict source: http://www.summitsportschiro.com

Seperti dua artikel saya sebelumnya, Merantau Sendiri di Jakarta, Rasanya... dan Tempat Nongkrong Enak di Jakarta Selatan, saya selalu menulis artikel berdasarkan opini dan pengalaman pribadi. Jadi dijamin realistis dan apa adanya.

Kali ini saya akan menceritakan pengalaman menurunkan berat badan 8 kg dalam 5 bulan. Angkanya menunjukkan bahwa saya tidak terlalu ambisius, tapi setidaknya usaha yang saya lakukan membuahkan hasil yang nyata. Karena di sekitar saya banyak yang punya keinginan menurunkan berat badan, sudah pakai banyak teori, tapi ujung-ujungnya diet yang dilakukan tidak berhasil bahkan gatot (gagal total). Kira-kira kenapa ya, seharusnya bagaimana sih?

Motivasi dan Target

Pertama-tama, kita harus punya motivasi dan target diet yang jelas.

Tinggi badan saya 162 cm. Sewaktu kuliah berat badan saya 55 kg, kemudian setelah lulus kuliah dan menganggur 3 bulan lamanya berat badan naik menjadi 58 kg. Saya ingat betul karena bobot tersebut yang saya tampilkan di CV ketika melamar pekerjaan. Saat awal bekerja dan punya penghasilan, bisa jadi karena faktor stress (adaptasi lingkungan baru) dan punya kesempatan untuk membeli makanan yang diinginkan, akhirnya nafsu makan meningkat dan mau makanan ini-itu dengan mudahnya terbeli. Alhasil dalam 10 bulan, berat badan saya naik menjadi 64 kg.

Saya cukup terkejut melihat timbangan berat badan saya saat itu karena untuk pertama kalinya berat badan saya ada di angka 60-an. Saya pun menyadari kesulitan-kesulitan lain mulai menyusul, dari mulai kesempitan pakai baju dan celana, penampilan yang terlihat kurang oke ketika difoto, sulit bergaya karena perut buncit, dan menggerakkan badan terasa berat atau tidak selincah dahulu padahal pekerjaan menuntut saya untuk bergerak gesit. Saya pun menyadari usia masih sangat muda, jangan sampai hanya karena saya terbawa nafsu makan berlebihan dan enak-enak saat ini, kedepannya malah hanya disulitkan dengan masalah kesehatan.

Akhirnya saya memutuskan menurunkan berat bedan sejak pertengahan bulan Juli 2018, setidaknya sampai ke posisi semula, 55 kg. Kenapa? Saya merasa sewaktu kuliah, dengan bobot tersebut, saya bisa aktif dalam banyak kegiatan, lincah, karena badan dapat digerakkan dengan ringan. Saat ini, pertengahan Desember 2018, berat badan saya 56 kg, target akhir tahun bisa di angka 55 kg. Tidak sampai di situ, rencananya tahun 2019 saya ingin tetap melanjutkan diet sampai berat badan saya turun menjadi 52 kg untuk mencapai "berat badan ideal". Rumus berat badan ideal wanita = (tinggi badan - 100) - (15% x (tinggi badan - 100).

Tidak ambisius, tapi punya motivasi dan target yang jelas. Inilah yang saya maksud.

Tentukan Cara

Saya punya beberapa teman yang menjalankan diet dengan metode-metode yang sudah cukup dikenal umum. Seperti OCD dan Keto. Berhasil? Ya, berhasil! Tapi banyak juga yang gagal. Bukan salah metodenya, ini faktor seberapa konsistennya kamu dalam menjalankan aturan-aturan yang sudah ditentukan dalam metode itu. Ibarat sekolah, bukunya sama, gurunya sama, tapi ada murid yang berhasil dan ada murid yang gagal.

Murid berprestasi biasanya mereka yang rajin menghadiri kelas, menuruti guru kalau diminta banyak belajar dan mengerjakan tugas. Murid yang gagal biasanya mereka yang jarang masuk kelas, tidak mau menuruti kata guru untuk belajar atau mengerjakan tugas dengan rutin. Intinya, ikuti aturan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun