Mohon tunggu...
Gery KalamMudi
Gery KalamMudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Money

Mendorong Pelaku UMKM Untuk Mulai Bertransformasi Ke-Era Digital di Masa Pandemi Covid-19

16 Maret 2022   15:12 Diperbarui: 16 Maret 2022   15:17 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pandemi global covid-19 yang mewabah disemua Negara dunia telah banyak mempengaruhi semua sektor kehidupan masyarakat. Di Indonesia, hampir semua sektor mengalami dampak terutama ekosistem ekonomi yang selama ini telah menjadi tumpuan masyarakat. Lebih lanjut, pandemi covid-19 telah membuat terjadinya perlambatan sektor ekonomi di Indonesia dengan berbagai turunannya. Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang merupakan bagian terpenting dari sektor ekonomi sangat merasakan dampaknya. Inilah yang di khawatirkan oleh semua pihak, karena telah membuat sektor UMKM mengalami kemunduran signifikan.

Apalagi saat ini banyak UMKM yang mengalami berbagai permasalahan seperti penurunan penjualan, pemodalan, distribusi terhambat, kesulitan bahan baku, produksi menurun dan terjadinya banyak pemutusan hubungan kerja untuk pekerja dan buru yang kemudian  menjadi ancaman bagi perekonomian nasional. UMKM sebagai penggerak ekonomi domestik dan penyerap tenaga kerja tengah menghadapi penurunan produktivitas yang berakibat pada penurunan profit secara signifikan. Bahkan berdasarakna survei Asian Development Bank (ADB) terkait dampak pandemi terhadap UMKM di Indonesia, 88% usaha mikro kehabisan kas atau tabungan, dan lebih dari 60% usaha mikro kecil ini sudah mengurangi tenaga kerjanya atau melakukan PHK terhadap tenaga kerjanya.

Pandemi Covid-19 telah membuat menurunnya daya beli masyarakat. Karena publik telah mengurangi interaksi diluar ruangan untuk menekan  persebaran pandemic. Dengan demikian, banyak konsumen yang mengalihkan pembeliannya secara digital. Dampaknya ialah banyaknya UMKM yang kemudian harus menutup usahanya Karena menurunnya pembelian dan masih tergantung pada penjualan secara luar jaringan. Sehingga beberapa sektor UMKM yang belum menggunakan sistem digital, pada akhirnya sangat terdampak hingga menutup gerainya. Akan tetapi, secara tidak langsung pandemi Covid-19 telah mendorong perubahan baru dalam langgam bisnis Indonesia. Perubahan tersebut ialah beralihnya sistem pembelian atau perbelanjaan masyarakat yang tadinya berbelanja secara offline dan sekarang sudah menggunkan sistem online atau dalam jaringan. Media sosial dan market place dapat menjadi sebuah konsep untuk mempermudah pelaku UMKM mendapatkan akses pemasaran yang lebih luas.

Perlu kita ketahui bahwa UMKM Indonesia telah menjadi pilar terpenting bagi ekosistem ekonomi. 99% pelaku usaha di Indonesia adalah sektor UMKM. Peran UMKM telah berkontribusi 60% terhadap produk domestik bruto nasional dan 97% terhadap penyerapan tenaga kerja yang terdampak pandemic. Sedangkan UMKM yang ada saat ini berjumlah 16% yang telah masuk dalam ekosistem ekonomi digital. Sektor UMKM merupakan salah satu pilar utama dari fundamental ekonomi Indonesia. Saat terjadinya krisis ekonomi 1998, ternyata sektor UMKM sangat berkontribusi positif dalam menyelamatkan ekosistem ekonomi Indonesia. Hal tersebut terjadi kembali selama masa pandemi covid-19, sektor UMKM dapat berpotensi besar untuk menjadi akselerator pemulihan ekonomi nasional.

Oleh karena itu, sangat di perlukan model kewirausahaan yang dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi, yaitu kewirausahaan berbasis digital atau berbisnis berbasis digital. Model bisnis ini berasal dari  kombinasi   teknologi digital dalam hal bisnis. Dalam hal tersebut peran teknologi digital memiliki  pengaruh yang signifikan terhadap unit bisnis baru yang dibuat. Paradigma teknologi yang muncul memanfaatkan potensi kolaborasi dan kecerdasan kolektif untuk merancang dan meluncurkan      inisiatif kewirausahaan yang  lebih kuat serta berkelanjutan. Terdapat dimensi yang terkait dengan kewirausahaan dan yang berkaitan dengan teori atau dimensi yang ada pada perencanaan pembangunan sosial yang meliputi aktor digital (siapa), aktivitas digital (apa), motivasi digital (mengapa), dan organisasi digital (bagaimana).

Saat ini terdapat 10,25 jt pelaku UMKM yang telah terhubung dengan platform digital. Hal ini disebabkan oleh banyaknya progrsm digitalisasi UMKM yang terus digelar oleh kementrian UKM. Digitalisasi merupakan bagian terpenting dari    program transformasi kementrian UMKM  apalagi     sekarang dimasa pandemic covid-19 pola konsumsi masyarakat telah berubah. Oleh  karena itu, tren digitalisasi UMKM menjadi kebiasaan baru masyarakat hingga dimasa mendatang.

Dalam upaya pengembangan UMKM digital perlu diperhatikan beberapa hal diantaranya yaitu, kualitas produksi, kapasitas produksi, dan literasi digital. Ketiga hal tersebut  harus diperhatikan agar usaha yang dibuka di ranah digital bisa bertahan lama. Dalam upaya pengembangan UMKM digital diperlukan juga sinergitas dengan warganet yang notebene yaitu generasi milenial. Para warganet ini dapat didorong untuk bisa ikut mengembangkan UMKM digital dengan teknik reseller. Para warganet yang dapat diajak untuk bersinergi terutama para generasi milenial yang tersebar dibeberapa  klasifikasi yaitu, buzzer, influenzer, dan followers. Program pengembangan UMKM digital sangat bergantung pada dukungan pemerintah yaitu dengan kemudahan perizinan. Sehingga dengan begitu konektivitas yang menjadi hal utama dari UMKM digital akan semakin terbentuk dengan baik.

Saat ini pertumbuhan platform digital seperti e-commerce, ride hailing, dan pembayaran digital telah membawa Indonesia menjadi Negara dengan ekonomi digital terbesar dan tercepat di ASEAN. Dengan adanya potensi ini para masyarakat harus bisa memanfaatkannya, agar unit usahanya  bisa kian berkembang    di kanca internasional.

Pengembangan digitalisasi UMKM tidak sebatas dalam hal pemasaran digital semata. Akan tetapi, juga mengadopsi pembayaran digital dalam hal keuangan. Dengan demikian, langkah ini dapat mewadahi para pelaku UMKM dalam urusan pembayaran hutang piutang secara digital yang selama ini selalu menjadi kendala. Dengan demikian, langkah ini akan membuat kualitas UMKM di Indonesia akan meningkat dan berkembang pesat  sehingga pada akhirnya   pengembangan UMKM digital ini akan mendorong   UMKM di Indonesia tidak hanya berbasis digital akan tetapi bisa bertahan lama di pasar digital.

Pada akhirnya, pengembangan UMKM atau kewirausahaan berbasis digital menjadi salah satu alternative penyelamatan sektor UMKM serta sosial ekonomi masyarakat di masa pandemic covid-19. Kewiraushaan digital merupakan bentuk bisnis yang memanfaatkan kecanggihan teknologi digital, baik proses hingga pemasaran produk dan jasa. Dengan demikian, semua jenis usaha yang menjual produknya secara online baik menggunakan website atau aplikasi termasuk dalam ranah kewirausahaan digital. Penggunaan aplikasii e-commerce dan pemanfaatan media sosial dalam pemasaran digital termasukk ranah kewirausahaan digital. Dengan demikian, masa depann kewirausahaan digital bisa menjadi salah satu sektor yang akan banhak memberikan kontribusi positif pada penguatan perekonomian Indonesia. Hal itu dapat dilacak dari menguatnya peran teknologi informasi dalam dunia bisnis. Teknologi digital telah mengubah semua karakter dan sifat model kewirausahaan yang lebih berbasis digital.

Media sosial dalam konteks ekonomi semakin membuka peluang usaha baru bagi masyarakat dalam mengembangkan model kewirausahaan digital. Fenomena kewirausahaan digital akan banyak melahirkan kesempatan bagi public untuk memulai kewirausahaan terutama ditingkat UMKM. Hal itu bisa dibuktikan karena model kewirausahaan digital banyak menawarkan solusi berupa kemudahan dan kenyamanan dengan harga dan tarif yang lebih murah. Meski demikian, seorsng wirausaha digital tidak cukup bermodalkan satu atau dua kemampuan di bidang teknologi saja, tetapi juga harus peduli terhadap inovasi teknologi yang didukung dengan penemuan ide kreatif. Artinya, perkembangan bisnis dalam bidang teknologi tetap harus melibatkankan banyak aktor, seperti pemilik ide kreatif, pusat riset, penyedia modal dan pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun