Mohon tunggu...
Gerry Junus
Gerry Junus Mohon Tunggu... Jurnalis - Analis Amatir

Menjadi semuanya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyapa Leluhur di Kete "Kesu"

10 Juni 2019   23:22 Diperbarui: 10 Juni 2019   23:54 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kete' Kesu' dipenuhi dengan Tongkonan, Rumah adat Toraja yang berbentuk seperti perahu. Berdasarkan sejarah suku Toraja kuno yang merupakan suku proto melayu merupakan penggembara lautan yang akhirnya melabuhkan kapalnya di Sulawesi. dokpri

Sebuah Tongkonan dengan tanduk-tanduk kerbau menandakan bahwa ini adalah Tongkonan bangsawan.
Sebuah Tongkonan dengan tanduk-tanduk kerbau menandakan bahwa ini adalah Tongkonan bangsawan.

Bagi masyarakat Toraja, kerbau merupakan "alat" yang multifungsi. Kerbau dapat digunakan sebagai alat tukar dalam ekonomi, emas kawin, pembajak sawah, dan persembahan bagi dewa-dewa. Meskipun sudah jarang penganut Aluk Todolo, atau ajaran kepercayaan nenek moyang, tradisi dan budaya di sini masih sangat kental.

Ukiran Pa'Tedong atau ukiran kerbau menandakan kesakralan binatang ini bagi masyarakat Toraja.
Ukiran Pa'Tedong atau ukiran kerbau menandakan kesakralan binatang ini bagi masyarakat Toraja.
Langit mulai gelap, tanda kami harus kembali ke rumah. Kata Vita, jalanan akan ramai apalagi menjelang tahun baru seperti ini. Aku berpamitan kepada leluhur di Kete' Kesu'. Sepanjang jalan adalah sawah dan kerbau. Kemacetan menghadang kami selama 30 menit. "Mas, kalau suatu saat macetnya tambah parah, jangan kapok ke Toraja ya?" Aku tertawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun