Presiden Joko Widodo pernah mengatakan akan menggantikan beberapa posisi ASN dengan Artificial Intelegence (AI) / Kecerdasan Artifisial (KI) / Kecerdasan Buatan (KB). Presiden juga menginstruksikan Menteri untuk memangkas level struktural menjadi 2 level. Sejalan dengan itu dalam Lampiran Peraturan Presiden no 95 Tahun 2018 mengenai Rencana Induk Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Nasional tercantum Pemanfaatan AI dalam pemerintahan akan dimulai tahun 2023.
Dalam Lampiran Perpres 95/2018 dituliskan Pengembangan Teknologi Kecerdasan Buatan digunakan untuk pengambilan keputusan yang cepat dan akurat.Â
Di perpres dituliskan "Teknologi kecerdasan buatan merupakan kemampuan mesin yang memiliki fungsi kognitif untuk melakukan pembelajaran dan pemecahan masalah sebagaimana halnya dilakukan manusia".Â
Dalam sistem pemerintahan teknologi ini akan diterapkan pada Layanan Administrasi Pemerintahan untuk mengurangi beban kerja administrasi, sedang pada Layanan Publik digunakan untuk memcahkan permasalahan yang kompleks. Kecerdasan buatan ini didukung oleh teknologi Analisis Big Data. Hasil analisis Big Data akan dimanfaatkan oleh mesin kecerdasan buatan untuk pembelajaran kondisi yang komplek.
Di negara lain pemanfaatan Kecerdasan Artifisial (KI) dalam layanan publik sudah diimplementasikan. Dari penelitian UN-ESCAP pada tahun 2019 ada beberapa contoh sukses implementasi KI. Salah satu contoh sukses KI saat implementasi di India, menyebabka peningkatkan pendapatan petani hingga 10-30 persen.Â
Di sisi lain pada saat yang sama Para petani Indonesia sedang merugi, bahkan panen pertanian dibiarkan begitu saja karena ongkos panen lebih mahal dari pada harga jual. Saatnya pemerintah melakukan ATM (Amati Tiru Modifikasi) untuk membantu / meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Dari WEForums ditulskan ada 5 tantangan bagi pemerintah saat mengadopsi Kecerdasan Artifisial ini. Hal-hal yang menjadi tantangan dari adopsi ini adalah : Effective use of data, Data and AI SKills, AI Ecosysem, Legacy Culture, Procurement mechanism.
#Artikel ini dipaparkan pada Sesi AI For Public Services di Acara Webinar "Implementation Artificial Intelligence (AI) for everyone in New Normal Era" yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Esa Unggul pada tanggal 20 oktober 2020, bekerjasama dengan Amazon Web Service (AWS) dan BPPT.Â