Indonesia Pasca Pemilu
oleh:
Agus S Ismail
Pemilu menjadi harapan bagi segenap masyarakat Indonesia yang menginginkan seoarang pemimpin baru untuk membawa perubahan, baik secara sosial, politik, ekonomi, maupun budaya dengan jalur demokrasi. Namun, dengan berlangusungnya pemilu tersebut, memberikan dampak buruk yang sangat besar bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Politik adu domba bertebaran dimana-mana yang melahirkan benturan sesama anak bangsa. hal ini sengaja dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab  yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, dengan cara mernyebar luaskan informasi-informasi hoaks. sehingga banyak masyarakat manjadi korban atas ke ganasan yang di lakukannya.
Masyarakat hanya di jadikan sebagai alat pemuas nafsu guna tercapai keinginan untuk berkuasa.  aksi demonstrasi berlangsung dimana-mana, banyak korban yang berjatuhan tanpa tau apa yang di perjuangakan dan untuk siapa perjuangan itu. para orang tua menangis tersedu-seduh mendengar kabar sang suami dan anak  tidak lagi bernyawa. sebagian orang mengatakan ia gugur dalam menegakkan keadilan. Entah keadilan seperti apa yang  mereka maksudkan.
Jika yang di maksud untuk menegakkan  keadilan, pastilah memiliki landasan untuk berpijak dari setiap perjuangan tersebut, minimal tiga landasan sebagai penggerak dalam perjuangan yaitu ketuhanan, kemanusian dan alam. Tiga aspek inilah yang menjadi alasan dalam setiap pergerakan untuk memperjuangkan keadilan.
Mengapa demikian? Pertama harus berlandaskan ketuhanan, dengan perjuangan  atas dasar nilai ketuhanan maka akan memberikan nilai kepercayaan dan keyakinan dalam setiap perjuangan.
Kedua atas dasar kemanusian, sebab kita manusia merupakan khalifah di muka bumi untuk merawat dan memelihara serta menegakan keadilan bagi seluruh isi alam khususnya manusia.
Terakhir berlandaskan alam, sebagaimana kita hidup di bumi ini memiliki kewajiban untuk menjaga dan werawat dari segala kerusakan.
Dengan demikian maka segala pergerakan dalam memperjuangkan keadilan memiliki landasan yang jelas,  bergerak  berdasarkan tiga hal pokok tersebut, sebagai acuan pergerakan dalam menegagkan keadilan.
