Mohon tunggu...
Geri Frandianto Lumbantobing
Geri Frandianto Lumbantobing Mohon Tunggu... Insinyur - God Never Make Mistake

Pembaca buku diwaktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Nihilisme dan Sapiens

4 Agustus 2020   15:22 Diperbarui: 4 Agustus 2020   16:46 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock


Ini saya tuliskan setelah membaca sebuah buku yang merupakan bestseller Internasional yang berjudul Homo sapiens karya Yuval Noah Harari, Harari adalah seorang yahudi, ia sejarahwan, boleh dibilang juga filsuf. Sebenarnya ada 3 buku karangan harari yang dua lagi adalah homo dues dan 21 Lesson. Saya sementara menyelesaikan homo sapiens dan sementara membaca homo dues. Namun setelah saya membaca buku tersebut ada yang menarik ketika kita perhatikan. 

Didalam buku ini Harari banyak menuliskan hal hal yang menjungkir balikkan pemahaman paling tidak saya, tentang kepercayaan, baik itu agama, idiologi, atau bahkan institusi. Bahwa semua hal tentang kepercayaan itu adalah ilusi yang dibangun untuk membuat kita dapat bekerjasama dalam jumlah yang besar. 

Dalam pandangan saya buku ini sepertinya mengarah ke filsafat nihilism, karena ketika semua kepercayaan yang kita yakini kebenarannya dibongkar, dan ketika tak ada lagi yang dapat dijadikan pegangan, maka kita akan menemukan diri kita tanpa makna Dan ketika berhubungan dengan filsafat Nihilism maka kita kembali kepada tulisan atau karya karya filsafat oleh Nietzche.

Nietzche adalah seorang filsuf yang dengan pemikiran nihilism. Nietzche terkenal dengan quotesnya yaitu Tuhan Sudah Mati. Ini terjadi ketika kebenaran kebenaran dogma agama dijungkirk balikkan oleh penelitian penelitian saintific, seketika Tuhan pun lenyap dan orang orang yang lemah yang butuh peganggan terhadap suatu kepercayaan, kalang kabut, sementara manusia yang kuat melewati ambang moral dogma kepercayaan apapun bentuknya dapat berdiri sendiri. (Namun Nietzche juga mengatakan bahwa Scientific itu juga kepercayaan yang dibutuhkan oleh manusia yang lemah yang butuh pegangan tentang kebenaran absolut). 

Namun dibalik itu semua sesuai dengan keruntuhan segala kepercayaan, Nietzche meramalkan kemunculan Ubermanch, atau manusia super. Setelah menyingkirkan nilai moral atau dogma agama, terciptanya ubermanch bermula dari kehilangan hal hal yang baik dan jahat, sehingga tak ada lg batas baik dan jahat, semua kemungkinan dapat terjadi untuk menjadi lebih kuat dan lebih perkasa. dia memberikan nilai pada dirinya sendiri,  dorongannya berasal dari dirinya sendiri, bukan dari nilai nilai dari luar yang memberikannya makna, inilah yang memungkinkan munculnya ubermanch yang melampaui baik dan jahat  Sederhananya Nihilism adalah sebuah filsafat tentang kekosongan nilai dan makna. Jika dikembangkan lagi mungkin cukup erat dengan kaitannya dengan buku yang tulis harari.

Harari menulis perjalanan singkat Homo sapiens dari pertama kali muncul dipermukaan bumi hingga menjadi manusia modern yang menguasai bumi. Menurut Harari paling tidak ada 3 revolusi yang menghantarkan manusia sampai ke masa kini. Yaitu Revolusi Kognitif, Revolusi Pertanian, dan Revolusi Sains. Sebelum adanya revolusi ini homo sapiens tentu saja sama dengan binatang binatang lainnya. 

Yang pada masa kini merupakan makhluk yang tanpa makna dan tanpa kesadaran (walau ini dibantah dibuku harari). Tanpa makna berarti atau nihilism ini bisa berarti kita hanya memenuhi kebutuhan alamiah kita apa itu? Survive dan berkembang biak boleh jadi inilah yang dimaksud dengan Nietzche manusia yang kuat mampu berdiri sendiri tanpa adanya nilai moral yang mengekang Homo sapiens. Sebelum adanya revolusi revolusi tersebut kita hanya mempunyai kehendak untuk survive dan berkembang biak. Dan Ini adalah kehendak yang dimiliki oleh semua makhluk hidup.
Revolusi Kognitif

Adalah dimana homo sapiens mulai mengenal tatanan berfikir seperti mempelajari, mengaplikasi, mengevaluasi, dan memperbaiki. Diperiode ini manusia mulai menemukan alat batu untuk membantu kebutuhan hidup sehari hari. Pada periode ini sapiens masih belum memiliki tatanan moral, yang diperlukan hanya kehendak untuk survive. 

Pada periode ini sapiens masih berkelompok paling besar 30 anggota, sama dengan kerabatnya, walaupun tatanan2 mulai terbentuk seperti pejantan alpha dan pejantan muda, namun kerumunan ini terbentuk untuk survive dan berkembang biak, karena pejantan alpha membutuhkan anggota untuk bekerja sama untuk menjatuhkan seekor mammoth atau anggota muda, dan ibunya masih membutuhkan perlindungan kelompok untuk menyuplai mereka makan.

Revolusi Pertanian
Revolusi pertanian adalah titik awal dimana manusia memberikan makna kepada dirinya sendiri. Secara bertahap masyarakat agrikultur terbentuk secara perlahan. Buku Harari menulis kemungkinan revolusi pertanian bermula 18000 tahun yang lalu secara tak sengaja karena zaman es berakhir dan ketika bumi mengalami pemanasan global yang memberikan iklim ideal bagi padi padian seperti gandum. 

Ketika masa panceklik tersebut, sapiens yang malang itu kesulitan untuk mendapatkan mangsa yang besar, menyebabkan sapiens mulai banyak mengkonsumsi gandum liar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun